"Tsamina mina eh eh waka waka eh eh, tsamina mina zangalewa. Anawa aa..."
"When I get older I will be stronger
They’ll call me freedom, just like a wavin’ flag..."
keren banget yak OST world cup tahun ini, spiritnya dapet apalagi ditambah goyang diski yg keliatannya seru abis. Aku sempet loh meragain gaya diski di depan cermin sambil nonton vidklipnya, hahahaha....
Well, bagiku world cup tahun 2010 ini merupakan world cup tak terlupakan. World cup sebelumnya yang aku tonton bisa dibilang asal ikut nonton karena aku gak ngerti bola sama sekali dan gak ada tim yang bener-bener jadi favorit aku.
Jadi apa tahun ini aku sudah ngerti tentang bola ?? tetap tidak hehehe.... tapi perbedaannya, tahun ini ada internet 24 jam yang bener-bener membantu aku ngikutin serba serbi world cup. Dan sebuah tim favorit yang sejak awal menarik perhatianku, Argentina.
Aku sendiri juga gak ngerti kenapa aku ngejagoin tim itu. Karena menurut berita, performa mereka di babak kualifikasi tidak bagus, didukung pelatih yang kurang kompeten. Aku hanya mengikuti kata hati, itu saja. Dan dari ketertarikanku terhadap tim ini, muncul 1 nama bintang bola yang bikin aku penasaran, Lionel Messi.
Setelah aku search, ternyata dia adalah best player versi FIFA tahun 2009. Pemain kelahiran Argentina yang tergabung dalam Barcelona ini bener-bener menyita perhatianku sepanjang pertandingan. Memang dia sama sekali ga berhasil bikin gol 1 pun, tapi dari gerak-geriknya di lapangan, orang akan tahu bahwa dia bener-bener gesit, lincah dan bisa bikin bek negara manapun waspada.
Aku sangat berharap Argentina bisa menang, mereka bisa membuat poin sempurna di fase penyisihan grup. Dengan gol-gol cantik dari Higuain dan Teves, Argentina benar-benar melambungkan harapanku.
Tapi ternyata aku salah, takdir mempertemukan mereka dengan musuh lama di World Cup 2006, Jerman.
Aku tahu Jerman kuat, solid dan bermain sangat meyakinkan. Performa yang mereka tunjukkan kala melawan Inggris jauh lebih bagus dibanding performa Argentina kala melawan Mexico.
Aku dilema. Nalarku berkata Jerman akan menang, tapi hatiku bilang Argentina pasti bisa karena tidak ada yang tidak mungkin selama Jabulani itu bulat.
Lalu pertandingan perempat final itu pun dimulai.
Gol dari Muller di babak pertama membuatku frustasi. Tapi masih ada babak kedua dan aku berharap setidaknya Argentina bisa memberikan gol untuk menyeimbangkan diri. Tapi nyatanya nihil. Perlawanan ketat sempat diberikan di awal babak kedua, tapi tembakan-tembakan yang diarahkan ke gawang selalu meleset atau dapat ditangkap dengan mudah oleh kiper Jerman.
Terlihat perbedaan yang sangat mencolok antara Argentina dan Jerman. Argentina yang bertabur bintang terlihat bermain individual, bola digiring perorangan untuk menembus pertahanan musuh. Sangat kontras dengan permainan yang mereka tunjukkan kala melawan Yunani.
Tetapi Jerman berbeda, mereka bermain dengan passing yang meyakinkan, bisa dibilang para pemain tidak perlu mengeluarkan banyak energi untuk mendrible bola karena bola yang akan berlari dari 1 pemain ke pemain lainnya.
Dan akhirnya....gol demi gol merobek gawang Argentina. Pertahanan mereka benar-benar hancur. Speechless.
Memang Argentina dilatih untuk menjadi tim bertipe menyerang, tetapi tanpa pertahanan yang baik, apalah artinya bila musuh melakukan serangan balik di saat striker-striker seperti Messi, Teves, dan Higuain tidak berkutik.
Argentina membuatku patah hati dengan kalah telak 4-0 dari Jerman. Aku berharap sebelumnya mereka bakal sulit dikalahkan dengan skor tipis, tapi ternyata tak ada bedanya dari Inggris. Jerman jauh lebih unggul.
Well, aku tidak akan pernah bisa melupakan World Cup 2010 selama sisa hidupku mungkin. "Yang Pertama" akan selalu sulit dilupakan. Ini adalah pertama kalinya aku mendukung secara penuh sebuah tim, pertama kalinya aku tertarik pada seorang bintang sepak bola, dan pertama kalinya aku patah hati dalam World Cup, pertama kali teman-temanku saling ejek karena tim kesayangan mereka kalah atau tim kesayangan mereka menang.
Euforia World Cup pertamaku.........
But the first love will never dies.
Bye-bye Albiceleste, you'll always be my favorite team.
World Cup 2014 will be the next euforia to watch my favorite teams such as Japan, South Korea, and Argentina. But I won't expect much... coz I know when the destiny chooses them to be the loser, I don't want to feel this heartbreaking anymore T^T
Sunday, 25 July 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
uweeeeeeee......
opo iku diski ??
Post a Comment