Monday, 27 October 2014

The Fault, Dear, is not In Our Stars

Segenap kru Fly Me to My Dream (*againnnn) mengucapkan....
 
"SELAMAT HARI NGEBLOG SELURUH INDONESIA"
 
semoga dengan tersusunnya kabinet Indonesia Kerja ini, negeri kita makin maju dalam segala hal.

naik odong-odong lewat jalan becek, gak nyambung jek !
yah biarin lah....

kata orang, di hari ini kita boleh posting apa pun kok.

mengenai judul di atas, sebenernya kalimat itu jadi popular belakangan karena dijadiin judul film "The Fault in Our Stars" tau kan ? yang maenin si Woodley atau sapalah itu yang main di Divergent juga.
nah, kata autornya, kalimat itu diambil dari cuplikan dalam karangan Shakespeare yang judulnya "Julius Cesar", yang mana kalimat itu diucapkan oleh Casius kepada Brutus.

Lengkapnya gini,

"The fault, dear Brutus, is not in our stars, But in ourselves, that we are underlings."

maksudnya tuh si Casius mau manas-manasin Brutus supaya mengkudeta Julius Cesar, karena menurut dia, jadi raja atau bawahan itu bukan takdir orang, tetapi karena kelemahan orang itu sendiri, semua orang dilahirkan sama derajatnya jadi kenapa yang satu harus membungkuk terhadap yang laen ? Salah sendiri elu bego, makanya jadi bawahan seumur hidup.
kira-kira begitulah intinya.....

Beberapa minggu lalu, akhirnya aku gabung juga di Indo PH family yang isinya sesama penderita hipertensi paru. Jadi banyak dapat info ini itu sama para senior.
Terus waktu aku bilang kalo aku tuh masih kerja kantoran, kebanyakan pada bilang, kayaknya aku masih kuat ya dibanding mereka yang kayanya menderita banget.

Bukannya aku underestimate, dan aku tau setiap orang memiliki tanggapan berbeda-beda pada kenyataan yang mereka hadapi. Ada yang cuek aja dan tetap semangat, ada yang galau melulu, ada yang parnoan, dan lain-lain.

Tapi, jujur aja, aku agak kesel dibilang lebih kuat.

I AM TRYING HARD !

Mereka mana tau kalo kandungan O2 dalam nadi arteriku cuma 40, sedangkan batas minimum orang hidup itu seharusnya 60.

Kalo dibilang, kok masih kuat kerja, aku aja mandi bisa ngos-ngosan.

Well, me too !

habis mandi aku ngos-ngosan...kalo gak percaya tanya aja suamiku...qiqiqiqi....sambil berwajah mesum....
habis jongkok terus berdiri ngos-ngosan,
ngomong cepet ngos-ngosan,
jalan 1 meter per detik ngos-ngosan,
naik 5 anak tangga ngos-ngosan,
bangun tidur ngos-ngosan,
mau tidur ngos-ngosan,

Aku cuma pengen bilang, kalo sakit mbo ya jangan terlalu galau seakan-akan dunia mau runtuh, toh kita bukan sakit kanker stadium 4

Kita harusnya berpikir kalo kita itu....

KUAT, KUAT, KUAT
SEHAT, SEHAT, SEHAT

percayalah obat paling manjur itu bukanlah sildenafil yang harganya 150 ribu per butir, tetapi doa dan pikiran positif.

Dengan doa pasti Tuhan akan mendengarkan.
Dengan positive thinking pasti otak kita akan berupaya supaya si tubuh menyesuaikan.

kalo pikiran negative terus ya tubuh bakal sakit terus.

Bukan takdir yang membuat kita terpuruk dan sakit, tetapi kelemahan kita dalam menanggapinya yang membuat kita benar-benar sakit dan perlu dikasihani.

NB: oiya aku abis pindah kontrakan loh, dari apartemen ke landed house. Gatau kenapa rasanya lebih sreg di apartemen yaa....apa karena struktur rumahnya ga cocok (pengap banget sumpah) atau karena belum biasa ?? cerita lengkapnya, di posting kapan-kapan. see ya !

Tuesday, 2 September 2014

Kurang Beramal

Beberapa minggu lalu saya baru aja mengalami beberapa kejadian naas akibat keteledoran.

Yang pertama, kejadian hape ilang.
Seumur-umur saya punya hape, baru kali ini mengalami kehilangan. Waktu itu saya dan teman-teman sedang jalan dari satu mall ke mall lain, dan pada saat mau dinner mendadak hape saya raib !
Saya bahkan gak tau kapan dan di mana raibnya.
Well, saya cuma bisa pasrah aja. Saya dan teman-teman berusaha mencari hape itu di seantero mobil (iyaa...mobil doank, masa mau dicari ke seantero mall di Jakarta ?) tapi ga berhasil nemu.
Dan setelah sampai di rumah, suami saya bilang kalau tadi display name di BBM sempat berganti menjadi "TONO TENE" lalu kemudian hilang contact alias ga bisa dihubungi lagi.
Oke, jadi dengan demikian, malam itu saya POSITIF mengucapkan sayonara pada hape blackberry 9380 yang baru saya miliki selama 2 tahun.

Yang kedua, mobil saya nabrak bokong truk pasir.
Waktu itu pulang dari hepi-hepi habis liat rumah, saya memberanikan diri nyetir dari Tangerang menuju Jakarta. Saya pikir, kalo gak berani-berani, terus kapan bisa nyetirnya ??? Kan target tahun ini harus berani nyetir ke mana-mana. Awalnya sih semua lancar jaya meski macet dan semrawut tapi suami saya selalu jadi tutor yang bawel. Lalu sampailah kita pada saat berbahagia di mana keadaan mulai rileks dan suami saya mulai main game online. Saya pun cukup nyantai karena tinggal injek rem doank berhubung jalannya masih antrian panjang di traffic light. Waktu nyantai ini, saya beranikan diri untuk memindah posisi ke N (Netral) yang sebelumnya saya masih selalu injak rem terus kalo berhenti. Nahhhh....accident ini pun terjadi ketika truk depan saya mulai jalan perlahan. Saya segera memindahkan posisi N tadi menjadi posisi D. Gawatnya, kaki saya belum siap injak rem ! Alhasil mobil saya meluncur perlahan menuju pantat truk....suami saya yang teriak-teriak nyuruh saya injak rem malah semakin membuat saya panik dan tidak berani injak pedal mana pun, akhirnya saya tarik hand rem dan suami saya memindahkan posisi D ke N. SEKETIKA mobil berhenti tapi sudah terlambat karena moncongnya udah masuk ke pantat truk. Waktu saya mundurin, PENYOKLAH ITU KAP DEPAN !!!!!!!
Lalu truknya ?? kalo truk bisa ngomong, pasti dia akan bilang, "Emang enak nyosor pantat gue ??"
Dia sama sekali tak terluka, bagaikan badak ditusuk jaruk jahit.

Saya pikir, mungkin kejadian-kejadian ini adalah teguran Tuhan karena saya kurang beramal atas rejeki yang sudah diberikan Tuhan pada saya.
Memang saya sedang menabung ketat untuk membayar DP rumah pertama, karena hal inilah jatah yang seharusnya untuk beramal jadi saya pake.

Tuhan pasti kesal sama saya.

Dia sudah memberikan rejeki, tapi saya malah egois menggunakan semuanya untuk meningkatkan taraf hidup saya. Saya menjadi kurang percaya pada-Nya bahwa segala sesuatu yang saya butuhkan PASTI akan dicukupkan asalkan saya tetap setia berbagi bagi sesama.

Tuhan, maapin saya yahhh....
Saya khilaf.

Sunday, 29 June 2014

The Way of God

Kadang, kalo ngeliat seorang ibu muda gendong anaknya, atau lagi sibuk upload foto anak-anak mereka ke sosmed, aku sering bertanya dalam hati,

"God, why me ?"

Kenapa aku harus punya penyakit ini sebelum aku punya anak ? Dan kenapa aku harus kena penyakit ini di usia 29 tahun ?

Gak mudah untuk menutup luka hati ini, kadang aku masih sesekali nangis juga tiba-tiba dan punya feeling yang teramat jahat pada orang-orang yang sama sekali gak ada hubungannya dengan aku.

Aku berusaha sekuat tenaga berpikir positif dengan mencari hal-hal lain. Aku mengalihkan perhatian pada keinginanku untuk mencari tantangan baru pindah kerja, meski aku tau itu TIDAK GAMPANG. Bayangkan, mana ada sih perusahaan waras yang mau menerima karyawan baru penderita jantung dan paru-paru ??? Namun, meski aku tau itu, aku berusaha menepisnya....ahhh kan masih ada perusahaan gak waras !

Aku juga mengalihkan perhatianku untuk mengumpulkan uang, uang, uang, uang, uang ! Uang buat kuliah lagi, uang buat lunasin mobil, uang buat bantuin ortu en adek, uang buat beli rumah, uang buat hedon !! Kalo ada orang yang ketiban duren tanpa harus mengeluarkan uang sendiri, paling aku cuma bisa mencibir, tipikal orang yang gak senang melihat kegembiraan orang lain.

Saking putus asanya, aku sempat browsing mengenai "Surrogate Mother" penanaman benih sel telur dan sperma milik kita, ke dalam rahim wanita lain yang akan mengandung anak kita, pembawa genetik kita. Meskipun si ibu yang mengandung adalah wanita negro sekalipun, tetapi anak yang dilahirkan akan 100% mirip kita dan suami karena memang sel telur dan spermanya adalah 100% milik kita. Dan biayanya sungguh aduhai...apalagi karena praktek ini dilarang di Indonesia, salah satu negara yang menawarkannya adalah India. Lagi-lagi aku memimpikan banyak uang supaya paling tidak ada opsi lain selain adopsi anak. Sungguh pemikiran yang egois dan ironis.

Sebenarnya apa yang aku cari ?

Lalu suatu hari, aku membaca artikel dari gereja tentang kesembuhan seorang Saint yang berpasrah sepenuhnya pada Tuhan, dan ia sembuh 100% dari penyakit kanker. Yang dia lakukan hanya....mencari Tuhan sepenuh hatinya.

Carilah Tuhan terlebih dahulu, maka kesudahannya akan dilimpahkan padamu kemudian.

Jadi mungkin jawaban dari pertanyaanku yang paling atas hanya satu.

Tuhan ingin aku mencari-Nya.

Di artikel itu disebutkan juga, banyak orang mengikuti pelayanan ini itu, mengikuti kegiatan doa ini-itu, ziarah ini-itu, tapi tujuan mereka bukan mencari Tuhan melainkan mengharapkan miracle terjadi pada mereka. Padahal miracle bukanlah intinya. Miracle adalah kesudahan yang akan dilimpahkan pada kita setelah kita benar-benar tulus mencari Tuhan.

Mungkin Tuhan memang tidak ingin aku mendapatkan segala sesuatu segampang itu, mungkin Dia memang ingin aku berusaha sekuat tenaga supaya aku jadi tembikar yang bagus, karena Dia sayang aku ?

Karena Dia mengasihi aku, maka aku diberi penyakit ini.
Aku diberi penyakit ini, supaya aku mencari-Nya.

Jalan Tuhan bukanlah jalan yang aku mengerti. Jalan yang cuma bisa aku tebak-tebak sendiri. Dan pada saatnya, seakan rangkaian kejadian satu dengan yang lain saling terhubung, seperti sebuah jaring laba-laba atau ranting-ranting pohon yang begitu banyak dalam film "Tree of Life"

Seperti kejadian di suatu hari, ketika aku menemukan artikel mengenai "Carilah Tuhan terlebih dahulu".

Seperti kejadian di suatu hari, ketika aku menemukan brosur Orphanage Care Community.

Seperti kejadian di suatu hari, ketika aku menemukan artikel tentang keberhasilan operasi kateter pada penderita PH di Korea setelah menjalani terapi intensif selama 2 tahun dengan viagra.

Seperti kejadian di suatu hari, ketika aku berpapasan dengan tetangga apartemen yang istrinya juga penderita Hipertensi Pulmonal. Hei...penderita PH itu jumlahnya 1:1000 jika dibandingkan penderita stroke yang begitu banyak. Tapi kami bertemu di suatu sore ketika aku hendak mengisi ulang tabung oksigen. Dan istrinya sudah didiagnosis penyakit itu sejak beberapa tahun lalu.

Seperti kejadian di suatu hari, ketika aku berkunjung ke apartemen tetangga baruku yang berada 1 lantai denganku. Dan istrinya menceritakan bahwa progress terakhir dia menjalani pemeriksaan menunjukkan hasil positif dengan minum viagra. Tepat 2 taun seperti artikel yang aku baca di internet mengenai si wanita Korea.

Seolah Tuhan hendak berkata,

"Lihat, dalam keputusasaanmu, kamu selalu meminta supaya aku memberimu kesempatan. Sekarang Aku menunjukkannya padamu.
ADA KESEMPATAN.
Sekarang Aku yang ingin tau, seberapa besar niat dan tekatmu untuk benar-benar mencari-Ku ?"


Matthew 6:33
"But seek first his kingdom and his righteousness, and all these things will be given to you as well"

Tuesday, 20 May 2014

Out of My Comfort Zone

Akhir-akhir ini saya menjalani hari-hari yang cukup hectic, riwa-riwi ke sana-sini, pulang malem, rasanya capekkk....
Terus terang saya mulai merasa agak jenuh dan lelah dengan pekerjaan saya ini.
Walaupun apa yang saya kerjakan tiap tahun berbeda yaitu mengembangkan produk baru, tapi saya sudah menemukan sistem yang mana tinggal diulang-ulang saja polanya.
Suasana kantor sudah berubah, sudah berbeda dengan ketika saya masuk di sini tahun 2011 lalu, banyak yang sudah resign, orang baru datang dan pergi. Tak terasa saya sudah 3 tahun di sini. Rekor kerja terlama yang saya capai sejak saya bekerja pada tahun 2007.

Dan sampailah saya pada tahap itu.

Saya berpikir untuk keluar dari comfort zone ini. Saya ingin melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. Mungkin ke jenjang assistant manager atau junior manager. Saya pikir saya sudah usia 29 tahun dan kelamaan jadi staff. Kebanyakan teman-teman saya juga udah di jenjang middle management.
Mungkin memang saya gak seambisius mereka yang loncat sana-sini dan berhasil dalam karir. Saya lebih suka be patience, I know it's worth it. Paling gak, saya lulus dari perusahaan ini dengan jabatan supervisor (walau tanpa anak buah).

Itu satu hal. Hal lainnya bisa dibilang karena faktor finansial. Saya pengen pensiun muda, tapi dengan pendapatan yang sekarang, saya rasa cita-cita itu susah dicapai dalam waktu dekat.
Jadi solusinya cuma loncat ke perusahaan lain dan meningkatkan pendapatan secara signifikan.
Hehehee....memang bisa dibilang ini money oriented.

But I think it's fine.
I don't have to be idealist.
I have my own purpose.
I have my own dream.

Sekarang mungkin saatnya untuk kembali sebar undangan....mmm....application letter :P

Will you hire me ?

Friday, 18 April 2014

The Secret Life of Walter Mitty - My Point of View

"To see the world, things dangerous to come to,
to see behind walls, to draw closer,
to find each other and to feel.
That is the Purpose of LIFE"




*SPOILER ALLERT*

Walter Mitty adalah seorang yang memiliki kehidupan monoton dengan rutinitasnya sehari-hari. Sejak ayahnya meninggal dan dia harus jadi tulang punggung keluarga, rupanya dia sudah meninggalkan segala hal yang membuat dia menjadi "lebih hidup" misalnya hobinya main skateboard dan membuat rambutnya model mohawk. Mungkin karena hal itu pula, Walter Mitty menjadi orang yang sering sekali (baca: amat sangat sering sekali hampir tiap waktu) tenggelam dalam dunia imajinasinya, sampai bengong alias freezing beberapa menit.

Tapi hidupnya mendadak berubah ketika dia dihadapkan pada beberapa masalah yang ekstrim dalam waktu bersamaan. Pertama, dia jatuh cinta pada seorang karyawan baru di kantornya. Kedua, kantor tempat dia bekerja akan diakuisisi sehingga jajaran management akan mengalami perombakan besar-besaran dan banyak karyawan terancam dipecat. Ketiga, ketika dia sebagai manager yang menangani cover majalah kini harus mencari negative film no.25 yang hilang untuk edisi terakhir majalahnya. Maka si Walter Mitty, dipaksa oleh keadaan yang ekstrim, mengambil langkah yang tidak kalah ekstrim pula dengan meninggalkan rutinitasnya mencari negative film yang sangat penting itu sampai ke seluruh dunia. Ia mengejar keberadaan Sean O'Connell, seorang fotografer yang mengambil foto untuk cover majalah dan hanya meninggalkan petunjuk melalui beberapa jepretan terakhirnya.

Perjalanannya dimulai dari Greenland yang beku dan terpencil, kemudian menuju gunung berapi dengan skateboard di Islandia, dilanjutkan ke Afganistan yang tak bertuan, lalu berakhir di puncak bersalju Himalaya.
  
Welcome to Greenland, pals !


Not enough with volcano eruption in Iceland ?


 Try freezing ice that drift your mind on the high Himalaya...

Selama perjalanan si Walter Mitty keliling dunia, mata saya gak bisa lepas dari keindahan alam yang disajikan dengan sangat apik. Membuat saya berpikir, betapa hidup kita yang terjebak rutinitas seperti Walter Mitty itu membuat kita seperti katak dalam tempurung. Kita yang berada dalam comfort zone merasa ogah mencari sesuatu di luar sana, yang belum bisa kita jangkau, hanya karena kita tidak memiliki keberanian untuk melangkah keluar.

Suatu hari nanti jika saya tinggal di landed house, saya akan merindukan kerlip malam kota Jakarta yang membentang dari lautan sampai ke selatan dilihat dari lantai 28. Sungguh ganjil rasanya bahwa saya merasa pemandangan itu sungguh indah, padahal di luar sana, di suatu tempat antah berantah, ada keindahan yang sesungguhnya dan saya tidak pernah tahu.

Kalau saya membuat "The Bucket List", saya akan memasukkan kunjungan ke tempat-tempat indah dan liar di dalamnya :)

Eh, tapi jangan sampe ya karena keliaran alamnya, saya malah mati seperti pemeran utama dalam film "Into The Wild" heheee....

Ellen May Books

Isinya bagus...recommended buat yang pengen tau serba serbi saham ! 

Bulan lalu, saya udah pengen banget beli buku-buku Ellen May tapi baru kesampaian bulan ini, dan beruntungnya terbitan bulan ini sudah yang edisi revisi.

Ellen May punya akun twitter @pakarsaham yang sudah saya follow dan memberikan tips serta teori-teori trading & investing yang berguna.

Seperti yang selalu saya singgung di posting terdahulu, saya berencana untuk pensiun dini sebagai karyawan kantoran dan fokus untuk cari duit dari rumah.
Rencana pertama, saya akan buka online shop dikarenakan lebih mudah dilaksanakan dengan modal kecil, saat ini sih baru punya 1 onlen shop, masih belajar en coba-coba suka dukanya, mungkin someday bakal nambah untuk produk-produk laen hahahahaaa...
Rencana kedua, saya akan memulai trading dan investasi saham, mengikuti usaha saya tahun lalu dengan membuka akun reksa dana. Rencana ketiga, setelah saya mahir trading saham, saya akan mencoba trading forex dikarenakan forex ini jauh lebih sexy dari saham namun juga lebih liar karena tingkat volatilitas yang tinggi. Kalau saham itu ibarat Syahrini, kalau forex itu ibarat Julia Perez :p


Buku Ellen May yang pertama berjudul "Smart Trader Not Gambler" yang lebih fokus mengangkat topik psikologi atau Mind MAPS dalam trading, sedangkan bukunya yang kedua "Smart Trader, Rich Investor: The Baby Steps" lebih difokuskan untuk para pemula banget yang masih bingung dalam pengambilan langkah, akan fokus ke trading atau investasi dengan modal yang dimiliki. Jadi kalo menurut saya, lebih baik baca STRI:TBS dulu baru setelah itu baca STNG.

Setelah habis baca bukunya, kita cobain juga CD trial dari software analisis teknikal yang ditawarkan, yaitu Amibroker. Saya pernah juga ditawarin seorang teman dari sebuah sekuritas tempat saya kerja dulu, sebuah software trading bernama Metatrader. Nah, sebelum beneran buka akun real, ada baiknya kita belajar dengan akun virtual selama beberapa bulan. Saya sih akan belajar pakai akun virtual sampai modal terkumpul cukup dan siap untuk resign.

Setelah siap lahir batin, saya akan buka rekening di sekuritas. Kemungkinan di tempat suami saya kerja, atau di tempat saya dulu pernah kerja alias di perusahaan teman saya.

After that, sesuai saran dalam buku STRI:TBS, sebaiknya membedakan akun untuk trading jangka pendek, dengan akun untuk investasi jangka menengah/panjang, karena strateginya juga berbeda.

Kalo sudah lebih ahli lagi dalam trading saham dan modal lebih banyak, saatnya mulai terjun ke trading forex.

Satu hal yang sangat ditekankan oleh Ellen May adalah :
Jangan menganggap "Trading Saham" sama dengan "Main Saham". Main saham akan membuat seseorang menganggap bahwa jual beli saham bukanlah sesuatu yang serius, melainkan hanya "permainan" alias "judi" sehingga banyak orang mengalami kerugian karena pengen kaya secara instan. Tapi anggaplah jual beli saham sebagai bisnis yang serius dengan mempelajari teori yang ada, baik analisis teknikal maupun analisis fundamental serta pembatasan risiko yang ketat dan disiplin.

Lebih baik untung kecil tapi konsisten, daripada untung besar karena tamak tapi setelah itu buntung besar.
Tidak ada kaya yang instan di dunia ini, yang ada kaya instan jadi babi ngepet, berendam di danau keramat cari wangsit, atau jadi koruptor.

Let's learn and do stock trading !

Sunday, 6 April 2014

Live for Dream or Dream to Live

Sejak keluar dari RS, aku cuma minum obat wajib bernama "VIAGRA", yeahhh...ini obat yang biasanya dipake buat orang birahi yang kurang bisa "tegang" aka "berdiri" ternyata fungsi aslinya buat paru-paru loh !
Dan menurut dokter obat ini efeknya kecil atau bahkan tidak terasa. Kalau mau obat yang efeknya lumayan, namanya Iloprost harganya mahal banget, belum mampu lah aku beli buat minum rutin seumur hidupku, maybe later.
Masalahnya, viagra ini katanya untuk jangka panjang bisa menyebabkan saturasi warna yang dilihat mata kita menjadi berkurang atau menurun.
WHAT ???? APAAA ???

Aku gak mau donk, aku kan punya cita-cita pengen kuliah lanjutan desain. Masa belum kesampaian, aku udah jadi semi buta warna. No No Nooooo !

Buat apa aku memperpanjang hidup tapi tidak tampak impian yang bisa jadi nyata ? Lebih baik masa hidupku gak panjang-panjang amat tapi bisa live to the fullest.
Lebih baik duitku habis buat keliling dunia daripada buat beli obat, lebih baik duitku habis buat sekolah daripada buat bayarin dokter.

Lagipula, saat ini belum ada obat yang bener-bener nyembuhin, paling cuma mengurangi dampak. Operasi juga bukan jalan keluar. ASD bisa diselesaikan dengan mudah dengan kateterisasi, lebih baik lagi jika dilakukan sebelum usia 12 tahun. Tapi aku sekarang udah 29 tahun, ditambah lagi ada Pulmonary Hypertension dan Eisenmenger Syndrome. Kalau selama bertahun-tahun, tubuhku yang sudah beradaptasi dengan kondisi ini tiba-tiba diubah, lubang di jantung mendadak ditutup, pasti tekanan di paru-paru dan jantung kanan akan kacau, aliran darah bakal gak karuan, bisa kebolak-balik.
Saran dokter yang lulusan Amerika itu, jika mau melakukan operasi, harus melalui 2 tahapan simulasi dulu untuk mengetahui apakah operasi masih memungkinkan. Simulasinya yaitu dengan memasang balon di lubang jantungku. Jika hasil simulasi tidak OK, maka operasi tidak bisa dilakukan. Jalan keluarnya ya transplantasi jantung dan paru-paru. Dan di Indonesia ini belum ada yang pernah melakukannya.

Hello ???

Dok, aku ini manusia yah....bukan ayam !
Kok enak banget dibedal bedol bedel.
Daripada organ kita diobrak-abrik, lebih baik tetap seperti ini kan ?
Toh banyak juga orang yang memilih untuk gak operasi, ehh...hidupnya lebih panjang dari orang sehat, misalnya orang sehat yang numpang MH370....

Ngomong-ngomong soal ayam, pasti pembaca sekalian gak mau kan kena penyakit aneh kaya aku ? Makanya, sebelum terlambat, cobalah makanan sehat seperti makanan organik, misalnya ayam organik, snack organik, beras organik, yang bisa dibeli di sini :

WARUNG ORGANIK 77

Walopun aku belum pernah nyoba, siapa tau dengan promosi ini, juragannya berbaik hati mengirimiku snack organik....wakakakakaa....*ngarep*

Ada juga pengobatan allternatif, tapi ternyata biayanya ga murah juga, sekali berobat bisa habis jutaan dan biasanya dilakukan selama beberapa sesi. Yang lebih parah, gak bisa direimburse asuransi !!!
Geeezz...kenapa sih asuransi percayanya cuma sama dokter ?
Dukun kan kadang pinter juga, bisa santet, pelet, bikin babi ngepet !
Hayooo....kalo dokter, bikin dendeng babi aja belom tentu bisa *ga nyambung dwehh*

Yahh...pokoknya maksudnya gitu lah, selain pengobatan ala western macam steak n pasta, ada baiknya kita coba pengobatan eastern seperti tom yam dan baikut.
Kok jadi ngomongin makanan sih ?

Ah, au ah gelap !
Kegiatan rutin isi ulang oksigen setiap minggu....


Saturday, 5 April 2014

Soft Opening Kasoetkoe Online Shop


Segenap kru "Fly Me to My Dream" mengucapkan :

"Selamat dan Sukses ! Atas dibukanya website Kasoetkoe Shop"


wakakakaaa....lucu juga yah kalo dikasi selamat, berhubung kru fly me to dream itu sama dengan kru kasoetkoe Shop.
Ini dia penampakannya :


 Tampilan halaman katalog Kasoetkoe

Yap, ini adalah proyek "serius" pertama suami dan saya sebagai salah satu usaha mencari duit tambahan. Seperti biasa, suami saya selaku webmaster mendevelop website menggunakan bahasa pemrograman PHP, sedangkan saya yang utak-atik desainnya seperti penciptaan logo, theme warna, dan general layout.

Sebenarnya, saya kurang puas dengan hasil desain ini, karena bikinnya diburu waktu, jadi agak cepet-cepetan. Dan, kalau saya bikinnya kelamaan, suami saya yang inisiatif sendiri melayout-nya :)

Bagi saya, website ini memiliki nilai lebih selain sebagai pencari duit tambahan. Website ini merupakan pilot project untuk usaha-usaha online lainnya di masa depan, itung-itung belajar untuk persiapan kemerdekaan sebagai karyawan kantoran.

Website ini merupakan versi 1 sebagai generasi pertama yang dilaunching. Versi 1 ini belum memiliki fitur "Log In" dan "Keranjang Belanja" sehingga customer harus membeli secara manual melalui email/sms/chat. Karena belum memiliki database terintegrasi, sulit untuk melihat histori dan sebagainya. Nanti rencananya akan ada versi 2, pengembangan lebih lanjut dari versi 1 di mana pembeli harus log in sebagai member untuk mendapatkan poin plus-plus yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik.

Setelah websitenya jadi, sekarang saya harus mikirin strategi pemasarannya, business development, supply chain management, customer relationship management, kayak yang pernah saya bahas dalam tugas mata kuliah e-business saya di blog ini :

Tapi kok kayaknya itu idealis banget yah....apa lebih baik saya mulai dari yang simplicity dulu ??
Tapi kalo membatasi diri begitu, sepertinya kita membiarkan diri kita untuk manja dalam berkembang lambat...

Tertarik untuk membuat website sederhana Online Shop Anda ?
Jangan ragu menghubungi kami, karena kami juga menyediakan jasa pembuatan website + design dengan harga terjangkau !
*ngiklan dulu hahahaa...

Silakan dikunjungi yah...boleh...silakan.....Om Tante Mbak Mas...

Jangan lupa "Like" Facebooknya dan "Follow" twitternya buat naikin traffic.

Makasih.
Suwun.

Rest in Peace, Baby Oliver...

Beberapa hari yang lalu, saya berencana mengunjungi salah satu teman saya, seorang dokter muda yang merekomendasikan dokter spesialis paru-paru pada saya. Dia baru saja melahirkan anak cowoknya yang pertama di usia kehamilan 33 minggu. Yap...bayi itu lahir prematur.

Menurut teman saya, dia terpaksa melahirkan prematur karena tekanan darahnya melonjak sangat tinggi dan bisa berakibat fatal pada ibu dan bayi sehingga diputuskan harus operasi cesar meski baru 33 minggu.

Saya dan suami yang sudah berencana membeli kado barang bayi, tiba-tiba mendapatkan informasi bahwa bayi itu, yang diberi nama Oliver, ternyata telah meninggal 3 hari setelah dilahirkan karena kelainan patologis organ jantung, sehingga aliran oksigen dan karbondioksida jadi kacau.

Saya dan suami sangat shock mendengar berita tersebut. Tadinya kami mau menyambut kelahiran, kenapa sekarang kami harus ke rumah duka ?

Berita sedih itu membuat saya berpikir, bahwa kejadian ini bisa saja jadi salah satu skenario masa depan hidup saya.
Ya, masih tentang penyakit saya dan kehamilan, dan efeknya, seperti yang pernah saya bahas di postingan terdahulu.

Waktu itu, sebelum saya melakukan IUI, saya berdoa semoga apa yang saya lakukan untuk baby program ini diberkati dan saya tidak melakukan hal yang sia-sia. Saya berencana melakukan IUI pada bulan April. Ternyata nasib berkata lain, manusia boleh berencana, Tuhanlah yang menentukan. Akhir Maret hasil medical check-up keluar dan saya opname dan mendapatkan diagnosis annoying itu, sehingga saya membatalkan niat saya untuk IUI.

Jika saja saya melakukan IUI sebelum diagnosis, entah bagaimana skenario hidup saya. Jika IUI gagal, artinya saya sia-sia keluar ongkos belasan juta. Jika IUI berhasil, dan pada usia kehamilan triwulan ketiga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, artinya saya akan sia-sia mengandung.
Saya tau sebenarnya Tuhan telah menjawab doa saya, sehingga saya tidak jadi melakukan hal yang sia-sia. Mungkin Tuhan ingin saya menunggu dan menguji kesabaran saya. Karena meskipun saya lelet, saya termasuk orang yang gak sabaran dan mudah bertindak karena emosi sesaat.

Baby Oliver memang hanya hadir di dunia selama 3 hari, namun dia telah sukses menjadi kaki tangan Tuhan bagi kedua orang tuanya, dan mungkin bagi teman orang tuanya ?

Oiya...baby Oliver sempat dibabtis dengan nama GABRIEL.

GABRIEL !!

Ini jodoh atau apa ya ??
Gabriel kan nama yang sudah terpatri dalam otak saya buat anak saya kelak, nama yang selalu saya teriakkan dalam hati kalo saya sedang merindukannya, nama yang selalu terngiang ketika saya nulis seluruh episode surat dalam "How I Met Your Father"

Drama Masa Depan :
Gue : "Gabriel....Gabriel...ayo makan dulu, jangan maen piano terus !"
Anak gue : "Bentar, Mi. Kata guru pianoku, Tante Nita, aku harus bisa lagu ini biar lulus grade."
Gue : "Tante Nita mulai minggu ini udah cuti melahirkan anak ke-3, jadi kamu makan dulu !"
Anak gue : "Hahhh...udah mau lahiran, Mi ? Ciyuss ? Miapah ? Hebat juga Om Dimas bisa bikin 3 anak ya ?? Kok si papi cuma bisa bikin 1 ?"

*elus dada* sejak kapan anak gua jadi alay ?!

Gue : "Jangan salahin papimu, mami sih udah dikasi anak satuuuu aja, udah bersyukur banget...gatau apa kamu tuh brojolnya bikin orang mau mati, tapi mami hepi..."

*mami dan anak berpelukan bercucuran air mata*
THE END
~Tokoh dalam cerita di atas hanyalah fiktif belaka, jika ada kemiripan nama mohon maaf emang disengaja~

Selamat tidur Baby Oliver.
Selamat kembali ke surga dan tidak merasakan sakit.
Kelak kamu akan bertemu dengan mama, papa, dan adik-adikmu :)

Tuesday, 25 March 2014

Berteman dengan Atrial Septal Defect dan Pulmonary Hypertension

Hari ini, saya mendaftar sebagai member di PHA Indonesia, sebuah asosiasi cabang dari PH International yang didirikan di USA di mana anggotanya adalah para pasien penderita PH, serta keluarganya.

Website PHA International dan Website PHA Indonesia

Di situs itu, kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang mudah dicerna oleh orang awam, kalau sebelumnya kita agak dung-dung mendengarkan penjelasan dokter dengan bahasa dewanya. Selain itu, bagi keluarga pasien juga diberikan cara penanganan dan penyuluhan untuk mensupport pasien PH, kayaknya suami saya perlu juga nih daftar jadi member.

Nah, keuntungan jadi member ini, ternyata ada link spesial yang hanya bisa dibuka oleh para membernya yang pastinya memuat informasi yang lebih spesifik dan lebih rahasia, bau-bau Sherlock Holmes dikit.
Untuk jadi member, saya harus isi form yang akan direview secara manual oleh admin-nya dan saya belum mendapatkan balasan approval dari mereka berhubung baru kirim beberapa jam yang lalu hehee...

Memang ya, orang ember itu sekali ember, seumur hidup bakal terus ember. Kayak saya ini.

Tadinya, di postingan sebelumnya saya pikir saya bakal merahasiakan atau at least membagikan info sesedikit mungkin kepada orang lain mengenai penyakit yang saya derita. Tapi, emang dasarnya suka ember, menyimpan air dalam tempayan sendiri itu gak enak banget, suerr...rasanya kayak ada yang menekan dan suatu hari bisa meledak. Jadi saya putuskan untuk melakukan apa yang biasanya saya lakukan, and I love to do that hahahaa....maapkan daku yah teman-temin korban gossiper, untuk membagikan informasi sebanyak-banyaknya, apapun yang saya tahu, meskipun semuanya juga hasil dari brosing sana sini nanya Om Gugel.

Mungkin, mungkin saja di suatu hari di masa depan, ada seseorang yang sedikit bingung dan mencoba browsing mengenai penyakit ini, entah karena dia sendiri menderitanya atau keluarga atau teman atau orang yang dia kenal menderitanya, dan tanpa sengaja menemukan postingan ini. Itung-itung untuk lebih mempopulerkan penyakit ini di kalangan awam, berhubung penyakit ini tergolong langka dan penelitian di dunia kedokteran mengenai penyakit ini masih sangat sedikit sekali dibandingkan critical disease lain seperti kanker, stroke, dsb.

Apa itu Pulmonary Hypertension (Hipertensi Pulmonal / Hipertensi Paru) ?
Suatu keadaan dimana terjadi tekanan darah tinggi di arteri paru-paru.
Tekanan darah di arteri pulmonal yang normal adalah 8-20 mmHg, pada pasien PH tekanan paru >25 mmHg pada kondisi istirahat dan >30 mmHg pada saat aktifitas.Tekanan darah tinggi tersebut yang terjadi karena saluran (arteri pulmonal) yang membawa darah dari jantung ke paru-paru menyempit/menebal sehingga jantung kanan harus bekerja extra keras untuk memompa darah tersebut menuju paru-paru. Hipertensi pulmonal adalah penyakit kronis yang memerlukan perubahan/penyesuaian gaya hidup dari pasien dan pengobatan sesegera mungkin setelah diagnosa, karena bila tidak maka bisa menyebabkan gagal jantung kanan.
Pada kasus saya, tekanan di paru-paru mencapai 60-65 mmHg

Apa gejalanya ?
  1. Sesak nafas,
  2. Nyeri di dada (angina pectoris)/dada terasa tertekan (berat),
  3. Pusing, Pingsan, Mudah lelah
  4. Bengkak air (edema) pada pergelangan/tungkai kaki, lengan dan perut, Batuk kering
  5. Raynaud’s Phenomenon – jari menjadi pucat/biru dan kadang terasa sakit, bisa juga dicetuskan karena hawa dingin.
Gejala pada umumnya terjadi setelah melakukan aktifitas, tetapi tergantung pada tingkatan penyakit itu sendiri, gejala bisa juga terjadi dengan aktifitas minimal atau bahkan tanpa adanya aktifitas.
Gejala2 di atas adalah yang umum terjadi pada pasien hipertensi pulmonal, bisa juga terjadi gejala hipertensi pulmonal lainnya yang masih berhubungan/efek dari hipertensi pulmonal contohnya seperti : detak jantung tidak beraturan (aritmia), detak jantung cepat, palpitasi, kuku jari tangan biru, liver bengkak, batuk berdarah, dst.
Seringkali pasien dengan PH terlihat baik-baik saja dari luar, tetapi sebenarnya aktifitas sedikit saja sudah merupakan hal yang berat dan menimbulkan gejala sesak nafas dll/memperburuk keadaan PH. Karena itu pasien PH harus menyesuaikan diri dan membiarkan pandangan orang lain yang mungkin kurang baik terhadapnya dan lebih memilih untuk berbaik hati dengan kondisi kesehatan sendiri.

Apa hubungan PH dengan penyakit jantung bawaan ?
Hipertensi paru dapat disebabkan oleh penyakit jantung bawaan yang tidak diperbaiki pada masa awal/bayi/anak-anak. Karena penyakit jantung bawaan meningkatkan aliran darah dan tekanan pada paru-paru.
Pada hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh penyakit jantung bawaan, biasanya progressivitas PH berjalan lebih lambat dan prognosisnya lebih baik dibandingkan hipertensi pulmonal yang disebabkan oleh lainnya. Selain itu dalam banyak kasus dimana penyakit jantung bawaan yang ada dapat dikoreksi, tekanan paru dapat turun drastis mendekati normal.
Di Indonesia sendiri, kebanyakan kasus hipertensi pulmonal yang terjadi saat ini adalah karena penyakit jantung bawaan yang parah dan tidak diperbaiki pada masa anak-anak.
Contoh kondisi-kondisi penyakit jantung bawaan yang bila tidak diperbaiki dapat menimbulkan hipertensi pulmonal adalah Ventricular Septal Defects, Atrial Septal Defects, Truncus Arterioses dan Pulmonary atau Tricuspid Atresia.

Apa itu Atrial Septal Defect ?
is a form of a congenital heart defect that enables blood flow between two compartments of the heart called the left and right atria. Normally, the right and left atria are separated by a septum called the interatrial septum. If this septum is defective or absent, then oxygen-rich blood can flow directly from the left side of the heart to mix with the oxygen-poor blood in the right side of the heart, or vice versa.[1] This can lead to lower-than-normal oxygen levels in the arterial blood that supplies the brain, organs, and tissues. However, an ASD may not produce noticeable signs or symptoms, especially if the defect is small.

In the case of a large ASD (>9mm), which may result in a clinically remarkable left-to-right shunt, blood will shunt from the left atrium to the right atrium. This extra blood from the left atrium may cause a volume overload of both the right atrium and the right ventricle. If untreated, this condition can result in enlargement of the right side of the heart and ultimately heart failure.

Any process that increases the pressure in the left ventricle can cause worsening of the left-to-right shunt. This includes hypertension, which increases the pressure that the left ventricle has to generate in order to open the aortic valve during ventricular systole, and coronary artery disease which increases the stiffness of the left ventricle, thereby increasing the filling pressure of the left ventricle during ventricular diastole. The left-to-right shunt increases the filling pressure of the right heart (preload) and forces the right ventricle to pump out more blood than the left ventricle. This constant overloading of the right side of the heart will cause an overload of the entire pulmonary vasculature. Eventually, pulmonary hypertension may develop.

The pulmonary hypertension will cause the right ventricle to face increased afterload. The right ventricle will be forced to generate higher pressures to try to overcome the pulmonary hypertension. This may lead to right ventricular failure (dilatation and decreased systolic function of the right ventricle).

If the ASD is left uncorrected, the pulmonary hypertension progresses and the pressure in the right side of the heart will become greater than the left side of the heart. This reversal of the pressure gradient across the ASD causes the shunt to reverse; a right-to-left shunt will exist. This phenomenon is known as Eisenmenger's syndrome.
source : Wikipedia

Terus, berikut ini adalah hadiah ulang tahun terburuk yang pernah saya terima, dari hasil TEE :
Biatrial Enlargement.
A large ASD secundum is seen. The diameter is 18 x 22 mm in size.
The aortic part of the atrial septum rim is deficient.
The other rims of the atrial septum is > 7mm.
Bidirectional flow is seen accross the atrial septum.
This finding and the pulmonary hypertension is consistent with Eisenmenger Syndrome.

All four Pulmonary veins are seen draining into the left atrium as confirmed by cardiac CT Scan.

Dilated RV with PASP 60-65 mmHg, with systemic BP 75-80/50

Well, saya akan selalu ingat kata-kata seorang wanita dari kelompok pendoa Gereja saya yang hari Jumat itu mengunjungi rumah sakit. Meskipun selama di depan mami saya, saya selalu menahan tangis, soalnya mami saya udah nangis terus, ketika didoakan entah kenapa saya tidak bisa menahannya lagi. Karena saya merasa mereka seperti bisa membaca pikiran saya, bahwa bukan karena jantung saya bolong atau paru-paru saya rusak yang membuat saya sedih, tapi karena rahim saya yang normal itu tidak diijinkan untuk mengandung seorang bayi.

Wanita pendoa itu berkata,
"Tidak apa-apa, saya percaya kamu bisa hamil, semua ini terjadi supaya kamu benar-benar mengalami sendiri bahwa Tuhan kita sungguh besar."

Saya berharap saya memiliki iman sebesar wanita itu, karena jujur saja, saya masih terpasung dalam diagnosis dokter. Belum lagi membaca artikel-artikel di internet yang menulis kasus kematian seorang wanita penderita PH, 14 hari pasca melahirkan dan lain-lain. Rasa-rasanya kehamilan itu sesuatu yang tidak mungkin. Dan kalau saya memaksakannya, bukankah saya akan menjadi orang yang egois ? Bagaimana jika bayi saya nantinya cacat ? Seandainya bayi saya selamat dan saya tidak, apakah saya tega meninggalkan suami saya jadi duda beranak satu ? Apa gunanya saya memimpikan kelahiran anak, tapi saya tidak bisa merawatnya sebagai ibu dan malah mati begitu saja ?
Bukankah lebih baik jika kita membiarkan segalanya berjalan sesuai kehendak Tuhan ? Meskipun itu berarti merelakan keinginan memiliki anak kandung.

Tuhan, saya ingin sekali memiliki iman sebesar biji sesawi.


Articles Source : PHA Indonesia & Wikipedia

Monday, 24 March 2014

SEANDAINYA

Seandainya
Waktu adalah milik kita
Kan kurengkuh hangatmu tiap detik
dalam dekap dan lelap

Seandainya
Ruang adalah lukisan tanpa judul
Kan kucoretkan nama malaikat
dalam relung jantung dan nadiku

Seandainya
Musim berlari tanpa arah
kan kubuka jendela bermandikan sinar mentari
serta atap kaca di mana bulan dan bintang tersenyum malu
untukmu

Seandainya
Awan dan hujan tak berjalan satu tujuan
Kan kuputar kemudi untuk menjemputmu
di ujung busur pelangi

Seandainya
Duri dalam daging mengoyak serpih-serpih hati
dan pisau-pisau kaca memburai semburat air mata
Dunia adalah komidi putar dalam alunan nina bobo
Jika kau tertawa

Seandainya
Bisa kudengar pecah tangismu
Saat menjumpai dunia fana
Maka itu adalah seluruh hidupku

Tuesday, 11 March 2014

How I Met Your Father - Part 9

IT'S NOT GOODBYE YET

Dear Kid(s),

Maybe this is the last chapter of this season.
I have just done some medical treatments and the result is not good.

The doctor said that I may not be pregnant because of my heart & lungs condition.
If I insist, he said that 75% will cause the death of you, me, or us both.

The tension in my lungs is way too high, even if it's just to supply the oxygen for my body. It will become even higher if I'm pregnant and my heart will exceed its limit to pump the blood.

It's not my broken lungs or heart that made me cry.
It's because I can't have you that make me the saddest woman in the world.

Deep inside my heart, I believe that 25% is more that enough for miracle to happen into somebody's life.

25% is a big opportunity.
25% is hope.
25% is everything for me.

I will cancel ALL the baby program that I have planned because of that 75%.
But, I WILL NOT say goodbye to you because of that 25%.

So, I would like to say....
See you again in the next chapter of my life.

Turning 29 - My Life Will Never Be The Same Again

Tidak pernah terbersit sedikit pun di pikiranku bahwa ulang tahun ke-29 akan kurayakan di Rumah sakit dan menerima kabar paling mengejutkan dalam hidupku.

Semua ini berawal ketika suami membelikan paket MCU diskonan dari Groupon Disdus yang di dalamnya termasuk paket foto Rontgen THorax. Setelah hasilnya jadi, suami mendapat telepon dari lab tempat MCU itu kalo hasil foto Rontgen-nya ada yang gak beres, dan si petugas lab itu menyarankan supaya kita ambil tes Echocardiography.

Kita yang sebelumnya sudah pernah periksa ke berbagai macam dokter, mulai dari dokter jantung, dokter THT, dokter saraf, tanpa pikir panjang pun langsung memutuskan untuk periksa ke dokter paru-paru, tanpa memedulikan saran si pegawai lab untuk ECG. Karena tahun 2012, aku sudah pernah melakukannya dengan dokter jantung di salah satu rumah sakit di Grogol.

Dokter spesialis paru-paru ini merupakan rekomendasi salah seorang temanku yang juga dokter muda. Dia pernah menderita pneumonia dan menjadi pasien si dokter paru ini. Namanya Dr. P. Handojo, katanya salah satu dokter spesialis paru senior yang cukup terkenal di Jakarta.

Begitu melihat hasil rontgen-ku, dr. Handojo langsung mengklaim bahwa ada yang tidak beres dengan jantungku. Dia menyarankan untuk CT Scan, untuk melihat lebih detail ke dalam paru-paru ku, meskipun kecurigaan terhadap si pembawa masalah adalah jantung.

Berhubung biaya CT Scan mahal, aku langsung mengajukan untuk rawat inap di RS supaya bisa direimburse asuransi. Dokter langsung setuju, karena dengan dirawat di RS dia jadi bisa langsung kolaborasi dengan dokter jantung, dan langsung merujuk aku ke ketua tim jantung di RS tersebut. Jadilah kami pulang dan berkemas untuk rawat inap di salah satu rumah sakit Kristen di kawasan Kebon Jeruk.

Selama 2 hari pertama, keadaanku di RS baik-baik aja, beberapa tes aku jalani satu persatu :

1. CT Scan dengan disuntikkan cairan kontras. Jadi prosesnya hampir mirip sama tes HSG waktu aku cek apakah di saluran tuba falopi ada kebuntuan atau tidak. Kali ini cairan kontras disuntikkan dari alat berbentuk tabung ke infus dan masuk ke jantung serta paru-paru. Aliran cairan kontras ini kemudian difoto. Ada sensasi panas di sekujur tubuh sewaktu cairan ini mengaliri nadi-nadiku hihiii...untung sebelumnya udah dikasi tau jadi gak shock.

2. Tiup paru-paru. Aku disuruh menghirup napas dalam-dalam, kemudian tahan napas dan memasukkan semacam tabung sensor ke dalam mulut, lalu hembus napas kuat-kuat melalui tabung tersebut. Hasilnya nanti akan muncul di monitor berupa grafik-grafik. Yang lucunya, di monitor ada animasi ikan dan tirai panggung. Kalau kita hembus napasnya pelan, tirai panggung dalam animasi itu cuma akan terbuka dikit dan ikan yang kelihatan cuma 1-2 ekor. Katanya kalau hembus napas kita kuat, tirai yang terbuka akan lebar dan akan nampak jenis ikan lainnya. Dari hasil grafik, sepertinya kemampuanku hanya mencapai kurang dari 50% alias not good.

3. Echo jantung. Nah...yang ini sebelumnya aku sudah pernah, tapi kali ini alat yang digunakan lebih canggih kelihatannya. Dari sini bisa kelihatan bahwa bilik kanan jantung yang menyambung ke arteri paru-paru membesar lebih dari normal. Padahal seharusnya bilik kanan itu lebih kecil dari bilik kiri, karena kan bilik kiri memompa darah ke seluruh tubuh. Di sini juga ketahuan bahwa diagnosis dokter jantung sebelumnya, yang mengatakan bahwa klep jantungku terlalu panjang sebenarnya TIDAK TEPAT. Klep jantungku sebenarnya baik-baik aja, cuman karena ukuran bilik kanan membesar dan bilik kiri mengecil, tampaklah si klep jantung seperti kepanjangan pada bilik kiri.

4. Cek darah setiap hari. Ganti infus sampai 2x karena normalnya infus cuma boleh sampai 3 hari, kalo lebih dari itu harus diganti sebab bisa mengakibatkan infeksi. Selain disuntik melalui pembuluh vena untuk mengetahui profil darah secara keseluruhan, aku juga diambil darahnya melalui PEMBULUH ARTERI untuk mengetahui secara langsung kadar O2 yang dibawa darah Fresh From The Lungs, yaitu pembuluh yang terletak jauh di dalam, yang  terasa denyutnya, dan aliran darahnya menyembur, jika dipotong cocok untuk orang yang mau bunuh diri. Kalo biasanya orang cek darah diambil dari pembuluh vena cuman sakit bentar pas jarum masuk dan keluar, beda dengan ketika disuntik di pembuluh arteri. Luka tusukan di luar udah sembuh, tapi yang di dalem ini berasanya masih sampai berhari-hari kemudian....

Setelah cek ini itu, akhirnya (untuk sementara) para dokter menyimpulkan bahwa penyebab aku gampang capek dan ngos-ngos an di luar batas normal adalah PULMONARY HYPERTENSION PRIMARY.
Psstt...ternyata penyakit ini masuk ke kategori CRITICAL DISEASE di dalam polis asuransi prudential. Tapi belum bisa klaim karena belum masuk stadium 4 alias masih di tingkat menengah.

Kenapa disebut primary ?
Karena waktu itu para dokter masih di grey area untuk menyimpulkan penyebab tingginya tekanan di paru-paru. Selama ini, di dunia kedokteran, 90% penyebab pulmonary hypertension termasuk dalam kategori tidak diketahui alias faktor X karena, penyakit itu sendiri sangat langka terjadi, perbandingannya 1 : 1000

TAPI...
masih ada 1 tes lagi yang bisa dilakukan untuk memperkuat kesimpulan para dokter. Tes itu adalah TEE.

Sayangnya, pada saat dokter jantung akan melakukan TEE, aku malah terserang demam yang menyebabkan trombosit turun setiap harinya. Karena dicurigai virus Demam Berdarah, akhirnya ditunggulah 3 hari untuk menunggu munculnya virus itu sejak masa inkubasi. Puji Tuhan, hasilnya negatif. Ternyata demamnya cuma karena virus biasa, dan setelah 3 hari aku gak demam lagi.

Maka pada hari Kamis, 6 Maret 2014, aku melakukan TEE.
Sebuah prosedur untuk mendapatkan foto organ dalam dengan lebih jelas, dengan memasukkan kamera micro melalui kerongkongan. Untuk melakukan tes ini, mulutku dibius lokal dan aku dibius total alias terlelap tanpa daya selama 1 jam. Meskipun dokternya nawarin supaya aku ga perlu bius total, tapi hatiku lebih tenang kalo aku bius total dan terlelap ke alam mimpi... jadi bangun-bangun semuanya udah kelar. Daripada cuma bius lokal, aku bisa liat ini itu malah cemas dan panik.

1 jam berlalu....

Dan akhirnya si dokter jantung, Antono Sutandar beserta asistennya, Reynold Agustinus, menemukan sesuatu.

Sesuatu yang menyebabkan terjadinya Pulmonary Hypertension.

Sesuatu yang mengubah diagnosis para dokter yang sebelumnya PRIMARY menjadi SECONDARY.

Sesuatu yang menyebabkan mamaku menangis di tempat dan tidak nafsu makan sampai beberapa jam sesudahnya.

Sesuatu yang membuatku divonis tidak boleh hamil, karena 75% akan menyebabkan kematian padaku, bayiku, atau kami berdua.

Sesuatu yang akan mengubah hidupku selamanya.

Sesuatu yang menjadi SALIBKU.

Salib yang harus aku pikul sampai saat Tuhan berkenan mengangkatnya.

Sesuatu yang akan aku ceritakan pada dunia suatu hari nanti.


NB : Perjalanan ini belum selesai sampai sini. Akan ada 2nd opinion dari dokter-dokter lain mungkin suatu hari nanti, akan ada obat-obat alternatif, dan lain-lain dan lain-lain

Friday, 21 February 2014

Mr. Nyebelin

Gue punya kolega yang duduk tepat di depan kubikel gue, sebut aja namanya PETER.

Peter ini orangnya loyal banget sama perusahaan, dan bukti keloyalannya itu akhirnya membuahkan hasil dengan diangkatnya dia menjadi Supervisor dan mendapat fasilitas mobil dari perusahaan.
Gue tau sih, emang dari sononya si Peter ini udah agak nyebelin orangnya. Tapi belakangan, ntah kenapa kok gue ngerasa dia makin meningkat kadar ke-nyebelin-nya.

Jadi ceritanya begini...

Di suatu sore menjelang malam nan cerah selepas jam kerja, sebagian staff di lantai gue udah berkemas untuk pulang, termasuk gue. Tiba-tiba, si Peter ini mendatangi gue dan meneplok lengan gue dengan gulungan kertas, "PLOK !"
Gue meringis aja, karena emang ga sakit sama sekali. Dan dimulailah percakapan kami.

Peter : Eh, udah mau pulang ? Tumben...
Gue : Iya...
Peter : Gak sakit ya gue teplok, udah biasa main kasar di rumah ?
Gue : *tau maksudnya main kasar tuh masokist style, sex pake kekerasan, soalnya si Peter jablai ini kalo guyonan sama gue ntah kenapa topiknya selangkangan melulu*
"Bukan gue donk yang biasa sakit, kan suami gue yang kata lo sering gue kasarin, harusnya dia yang biasa sakit"
Peter : Oh gitu yaa...hehehee...pantesan suami lu naik busway terus, gak pernah naik motor ke kantornya. Pasti gara-gara dengkulnya pegel tiap malem lo kasarin !"
Gue : Hahaaa....kok cowok sih yang dengkulnya pegel. Harusnya kan cewek yang biasanya dengkulnya pegel. Lagian suami gue sering kok naik motor kalo pas lagi macet kayak hari Jumat atao Senin."
Peter : Kalo naik mobil gak pernah ya ?
Gue : Gak...selain karena jalur 3 in 1, di sana meski karyawan tetep harus bayar parkir 3000 per jam. Gak ada sistem langganan kayak di ruko kita.
Peter : Mobilnya dipake cuman buat kondangan doank ya ? ahahahaa....Jual aja lahh...ganti AGYA.
Gue : Gak ah, gue gak suka interiornya AGYA, keliatan ringkih.
Peter : Kan mobil lo bempernya udah mo copot ! Kalo AGYA kan masih baru.
Gue : *Mulai sebel* Udah gue asuransiin kok bempernya kemarin, udah diganti dan gak beret-beret lagi.

Rasanya pengen gue jitak tuh orang.

Mentang-mentang abis dapet Panther dari kantor, dia lupa ama mobil sedannya yang juga keluaran 10 tahun lalu kayak mobil gue, dan power windownya macet pas di kondangan. Masih mendingan mobil gue, biar beret sana-sini tapi gak pernah rewel.

Gue masih inget banget tuh, waktu dia beli mobil sedan tuanya itu. Tiba-tiba aja tanpa ada angin, tanpa ada ujan, dia nunjukin bukti setoran Rp. 40 Juta ke gue dan bilang kalo itu DP mobil. Waktu itu gue kasih dia selamat karena akhirnya bisa beli mobil, dan gue bilang juga lagi nabung buat beli mobil meski gatau kapan bisa beli. Waktu itu kita bercanda-canda kalo beli mobil buat kondangan aja biar dandanan gak rusak, kita ketawa-ketawa, bahkan melakukan TOS aka high five.

Sekarang aja sok-nya kumat dan nyuruh-nyuruh orang jual mobil jelek, mentang-mentang dia udah dapet mobil dari kantor. Teruss...kalo gue beneran jual dan beli BMW seri 5, pasti gue bakal disuruh jual lagi biar bisa beli Jaguar. Kalo gue beli jaguar, mungkin juga disuruh jual dan beli Ferarri !

Pernah juga di suatu hari saat makan siang, dia menyinggung-nyinggung soal jual mobil. Waktu itu dia habis mampir ke apartemen lama gue yang rusunami, dan mungkin agak shock melihat kondisi apartemen yang sumpek dan semrawut. Banyak yang jemur pakaian di balkon yang ketutup pagar bak penjara, terus parkiran sempit nan kacau.

Peter : Tuh mobil lu ga pernah dipake, cuman buat kondangan, mending jual aja lah...buat DP rumah
Gue : *sebel* hehehee...gak lah, gue pengen beli rumah yang DP-nya 300 juta, ga cukup lah kalo mobil gue dijual.
Gue dalem hati : sotoy bener sih nih orang bilang mobil gue ga pernah dipake. Lagian tanpa jual mobil juga gue bisa kok beli rumah someday. Gak kayak elu, udah umur 30 tahun lebih masih aja numpang di rumah orang tua.
Peter : Kok bisa sih tahan tinggal di apartemen sempit banget kayak gitu. Ih kalo gue sih gak bakalan betah deh...hahahahaa....mana kemarin banyak banget lagi bangku baksonya (info: gue ga punya sofa, alhasil tamu didudukin di bangku-bangku bakso).
Udah gitu berantakan, kayak tempat tinggal gue, kayak ga ada ceweknya.
Gue : hahahahaa.....
Gue dalem hati : memble banget nih orang ! udah bagus kemarin gue ajak ke rumah karena dia minta pinjem charger laptop. Dah gue pinjemin, malah jelek-jelekin apartemen gue. Ya emang rusunami masa mau dibandingin sama kondominium. Hello ??!
Daripada elu, ga kluar ongkos sewa, numpang rumah ortu, udah umur 30 tahun lebih, MASIH juga belum bisa beli rumah sendiri ??? Talk to my hand bro...

Terus, gue penasaran juga kenapa dia selaluuu nyaranin orang beli AGYA.

Masih di saat makan siang di lain hari, salah satu kolega kita yang baru aja merit, sebut aja namanya HARI, nanya-nanya ke gue tentang cicilan mobil. Rencananya dia pengen beli mobil Xenia / Avanza.
Eh tiba-tiba si Peter ini nimbrung....

Peter : Lo ngapain beli Xenia Avanza, Har ? Itu mobil kan buat family. Mending lo beli AGYA ato AYLA aja, lebih mungil cocok buat penganti baru.
Hari : Yaaa....gue mikirnya mending beli mobil second tapi bagus, daripada mobil baru tapi ringkih.

Terus terang, gue heran banget sama si Peter ini. Ada temen mau beli mobil yang spec-nya lebih bagus, kenapa dia malah nyaranin beli mobil kelas bawahnya ?
Ya duit-duit nya si Hari, suka-suka dia mau beli apa. Palingan juga seandainya si Hari beneran beli AGYA baru, pasti bakal diledekin sama si Peter kalo itu mobil murah ato apalah...pasti dia lupa kalo dia yang pernah nyaranin.

Gue yakin itu !

Monday, 17 February 2014

How I Met Your Father - Part 8

Dear Kid(s).....

Remember my last post when I said that I wanna do something on February ?
I decided to cancel it.

It's a kind of traditional eastern theraphy called acupuncture.
They said it is good to normalize hormones and metabolism in our body.

I am not sure why I changed my mind, in the beginning of February I decided to postpone it.
At least until I try the first IUI - Intrauterine Insemination.
I will back to Dr. Dario and ask if I can do IUI on March or April.
If he said I can't do it, I will move to another doctor in RSIA Bunda.

I really want to try IUI on March, but I have to go to Sydney again.

You know what makes me sad when I tried to refuse the order to go to Sydney ?
I told my manager about my plan to do IUI on March, and it has to be done exactly on my fertile period.
And he said, it should be no problem for me to postpone it one or two month because it has been 2 years after all.

I know he is right.
and it's so ironic....
 

FOREX, New Acquaintance of Mine

Berawal dari kunjunganku ke pameran properti di JCC minggu lalu, rasanya ngiler banget liat rumah-rumah berharga murah (yang sekitar 200 jutaan), yang cicilannya 2 jutaan. Pengen beli, terus dijual lagi buat modal rumah yang lebih besar, tapi apa daya cicilan mobilnya belom kelar. Ditambah lagi bayar kontrakan yang sebulan sekitar 3 jutaan. Kalo misalnya berandai-andai nih, cicilan mobil dan biaya kontrakan dipangkas, kami yakin mampu bayar cicilan rumah yang harganya 400-500 jutaan. Kalau misalnya bisa beli rumah harga segitu, aku juga pengen jual lagi dan beli yang lebih gede lagi hahahaaaa..... salah siapa, rumah-rumah idaman yang di brosur-brosur itu harganya berkisar 700 juta ke atas.

Permasalahannya sekarang adalah "CONDITION".

Aku kan cewek.
Cita-citaku pengen kerja dari rumah tanpa harus meninggalkan anak-anak. Atau kalau misalnya pun harus kerja, pengennya yang waktunya fleksibel. Mau nawarin aku kerja macam MLM ? PLease no....that's not my type. Aku yakin di luar sana masih banyak hal yang bisa menghasilkan uang selain
MLM.

Saat ini, aku masih belum punya anak, dan masih jadi karyawan berlevel staff. Level staff ini dilihat dari tingkat ke-stress-an tergolong dalam kelas menengah, karena itu wajar jika gajinya juga masuk dalam kelas menengah alias pas-pasan. Belum lagi kalau staff tersebut gak punya passive income alias cuma ngandelin gaji bulanan doank. Kemajuannya dalam memiliki berbagai aset pasti lambat.

Sebagai seorang yang gampang bosen dan jenuh terjebak dalam rutinitas, membayangkan akan bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore - belum termasuk perjalanan dari rumah ke kantor - selamaaa......katakanlah selama membayar cicilan rumah alias 15 TAHUN, adalah sebuah mimpi buruk bagi aku.

Timbul pertanyaan-pertanyaan :

Nanti siapa yang urus anak-anakku ? Baby sitter ?
Baby sitter jaman sekarang apa bisa dipercaya ditinggalin seharian ?
terus ntar anakku apakah bakal menganggap baby sitter itu emaknya ??
kalau aku jadi ibu rumah tangga, siapa yang bakal bantuin suami bayar cicilan rumah, baby sitter, bensin kendaraan, listrik, air, susu bayi yang sebulan bisa ngabisin 2 juta lebih ?
Gimana aku bisa jadi ibu rumah tangga dengan penghasilan yang sama seperti seorang karyawan ?


Hmmm....mari kita berhitung !

Katakanlah penghasilan seorang karyawan adalah 6 juta.
Upss....jangan 6 juta, ntar kurang motivasi, lebih baik kita buat lebih tinggi karena gaji karyawan kemungkinan naik sampai 35% toh tiap tahun ?
Baik, katakanlah gaji karyawan level staff 7,5 juta.
7,5 juta dibagi 22 hari kerja = sekitar 340 ribu
Biar makin termotivasi, mari bulatkan ke atas menjadi 350 ribu.

Tiga ratus lima puluh ribu rupiah per hari !

Apakah menurutmu jumlah tersebut banyak ???
mungkin saat kamu masih jomblo, atau belum punya anak, kamu akan menjawab iya.
Tapi sebetulnya TIDAK.

Dengan effort 5 hari seminggu, minimal 8 jam sehari, jumlah tersebut bisa dibilang KECIL.
Apalagi inflasi tiap tahun ga berbanding lurus dengan kenaikan gaji seorang karyawan. Pasti makin lama, kebutuhan-kebutuhan makin sulit dijangkau, padahal secara naluri manusia tuh pasti ingin berkembang dan kebutuhan serta keinginannya makin banyak.

Bandingkan dengan orang yang buka warteg !

Saya yakin seyakin-yakinnya, penghasilan mereka sehari bisa mencapai jutaan (NB: kalau laris)
Jadi, buat apa bangga jadi karyawan level staff ?
Mendingan buka warteg kan ?

Masalah lain untuk buka warteg ini juga ga gampang loh.
Seorang enterpreneur pasti dituntut untuk kreatif, kerja keras, pantang menyerah, pokoknya syarat PEJUANG TAKESHI deh !

Jika kita belum mau membakar perahu kita bernama "PEGAWAI KANTORAN",
totalitas untuk menjadi enterpreneur BELUM BISA DILAKUKAN.

Terus gimana donk ?

Pernah liat mobil-mobil mewah harga milyaran berseliweran di Jakarta ?
Pernah penasaran gak gimana mereka bisa dapet uang sebanyak itu ?
Bisa jadi mereka pengusaha sukses, bisa jadi mereka koruptor, bisa jadi
juga mereka pegawai TOP MANAGEMENT di perusahaan TOP GAIN REVENUE.

Tapi saya yakin 1 hal....
mereka semua adalah INVESTOR !

THEY DON'T WORK FOR MONEY, THE MONEY WORK FOR THEM.

oke, katakanlah hal penting semacam investasi itu sudah aku lakukan dari tahun-tahun kemarin. Tapi semua itu adalah long term investment. Imbal hasilnya tidak bisa aku rasakan dalam waktu dekat. Dibutuhkan 3 atau 5 atau bahkan 10 tahun untuk menikmati hasilnya. Sedangkan kondisiku saat ini mengharuskan aku bergerak cepat. Masak aku berdoa siang malam tiap hari memohon dikaruniai seorang anak, tapi masih belom bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas ?
I feel so stupid and silly then....

Jadi, aku mulai bertanya-tanya sama adekku, YES my little brother, yang masih ababil dan baru saja berusia 18 tahun itu mengenai seluk beluk forex.

Sejak kuliah di finance, dia mulai tertarik dengan yang namanya cari duit. Entah itu jadi broker properti, MLM kosmetik, sampai belajar forex. Di antara semua coba-coba yang dia lakukan, ternyata dia paling serius menekuni bidang forex. Selain karena dia juga dilatih oleh seorang manager di perusahaan tempatnya latihan pakai virtual account, dia juga termotivasi untuk mendapatkan real account dan nasabah.

Kalau motivasi adek saya ini lain lagi.
Ya iyalah...hidup kan mesti ngikutin fase, masa baru umur 18 tahun udah disuruh mikir ngurus anak.
Jadi ceritanya, dia pengen banget beli mobil buat PDKT ke cewek-cewek.
Memang orang tua kami bukan tergolong orang yang mampu membelikan anaknya mobil buat kuliah. Boro-boro buat anaknya, buat dipakai sendiri aja kagak punya.

Terkadang agak keki juga kalo ke-ababil-an adekku ini lagi kumat. Kenapa sih jadi anak gak bisa ngerti kondisi orang tuanya yang lagi susah. Kerja banting tulang peras keringat buat bayarin dia kuliah, masih aja gak bersyukur.

Tapi kalau mau dipikir lebih lanjut lagi, aku gak bisa juga nyalahin dia 100%, lha wong tempat kuliahnya sekarang didominasi anak orang tajir. Sebagai seorang kakak yang open minded *ciehhh...* aku mikir kalo dia pasti mengalami yang namanya social pressure.
Ibarat San Chai di Universitas Ying De....wakakakakaa....

Karena itulah, dia  getol banget pengen cari duit sendiri, sebanyak-banyaknya, as soon as possible. Menunggu sampai lulus kuliah adalah SANGAT TERLAMBAT. Betul dik, jangan ikutin jejak kakak-kakakmu ini yang baru mikirin cari duit sejak lulusan. Walo sebenarnya pun, cari duit pada saat kuliah ini bisa menimbulkan ketidakfokusan. Terbukti dari IP adik saya yang ga nyampe 3, ampunnn dahh...ngelus dada !
Serba salah emang menghadapi anak ababil @_@

Sekian curcol saya hari ini.

Mari kita segera menuju TKP belajarforex.com dan menyongsong masa depan yang lebih baik.

Selamat berinvestasi.

NB: Beli juga bukunya Ellen May "Smart Trader Not Gambler" yang katanya
bagus buat trader pemula, saham ada forex juga ada.
*kok malah ngiklan ya?*

Friday, 24 January 2014

How I Met Your Father - Part 7

Hi Kid(s).........

I just read an article in the internet, something that I planned since the end of last year.
Something that I want to try after 2 months I was going to the doctor.

It will start on February..........

And I can't wait for the days to come !

Wednesday, 22 January 2014

New Hair New Spirit

Sebenarnya sih, saya udah kepengen potong pendek waktu pulang ke Malang kemarin. Saya lihat mami mertua yang rambutnya cepak ala cowok dan ngerasa gaya itu keren.

Keinginan itu baru terwujud di pertengahan bulan Januari ini. Padahal rencananya sebelum masuk kantor di tanggal 5 Januari udah tampil dengan gaya baru, tapi terpaksa mundur karena gak sempat.

Dannn...sebenarnya gaya rambut ini tuh semi kecelakaan !!

Kan yang saya tunjukin ke stylist-nya (Koko Toy dari D'Height Central Park) foto saya yang ini nihhhh....foto waktu masih imut jaman kuliah :

Masih polos dan imut >_< [maunya !!]

Saya bilang, "modelnya kayak gini, tapi layernya dibikin lebih kelihatan"

terus dia manggut-manggut kayak ngerti....gunting-gunting....colouring warna Red semi copper....keramas....keringin....voilaaaa !!!!

PENDEK BANGET !!!!

Saya ga ngerti, ini karena instruksi saya yang salah karena minta layernya lebih kelihatan, atau karena pas ditanya bagian belakang mau seberapa, saya salah jawab ???

Sejujurnya, saya sedikit shock karena sebelumnya belum pernah sependek ini, tapi misua bilang rambut saya yang baru cukup OK.
Setelah sadar dari shock dan saya liat-liat lagi memang lumayan keren sih, si Koko pinter bikin layer natural...mungkin karena saya gak biasa aja melihat diri sendiri trondol begini.

Nih, jadinya "Girl with the Dragon Tattoo" hasil sotosop kurang kerjaan *padahal banyak kaleee*

Udah jadi tante, tapi tetep keren !! [maunyaaa...]

 

Thursday, 16 January 2014

Resolusi Tahun 2014

Segenap kru Fly Me to My Dream mengucapkan...
SELAMAT NATAL 2013 dan TAHUN BARU 2014
Terima kasih atas kesediaan pembaca aktif, pembaca silent, dan pembaca nyasar untuk meramaikan blog GAJEBO ini.

Semoga kalian semua semakin sukses dalam segala hal di tahun yang baru ini :)


Menutup akhir tahun 2013, saya cukup puas karena bisa liburan selama 2 minggu untuk mudik. Meskipun akhirnya jadi bokek, tapi semuanya terbayar karena bisa kumpul bersama keluarga di Malang, Kudus, Surabaya, Jakarta dan Bandung. What a fun roadshow !

Sebelum menyusun resolusi tahun 2014, saya ingin kilas balik alias review apa saja yang terjadi di tahun 2013 lalu.

- Beli gadget Android yang dicicil 12x, akhirnya lunas juga akhir tahun 2013 lalu wakakaka.... lumayan mengurangi beban tagihan kartu kredit.

- Udah belajar nyetir mobil di Jakarta, tapi setelah nyobain keluar beberapa kali terus trauma dan berhenti total. Sekarang jadi kagok lagi, padahal udah setaun sejak punya mobil... hixx... menyedihkan.

- Dapat kesempatan ke Australia. Yeahh.... perjalanan pertama saya keluar negeri. Saking excited-nya, duit tabungan langsung ludes buat jalan-jalan ke Melbourne juga, maruk dot com hahaha....padahal destinasi yang ditentukan cuma Sydney doank !

- Dalam perihal kerjaan, gaji tahun 2013 naiknya lumayan dikarenakan efek kenaikan upah buruh dan peningkatan omset export. Meski demikian, kenapa pengeluaran juga berbanding lurus ama penghasilan ya ?? Terbukti dengan tagihan kartu kredit yang juga meningkat signifikan T__T

- Masih dalam hal kerjaan. Kalau tahun lalu saya masih meneruskan proyek-proyek peninggalan jaman lampau, tahun ini perusahaan sudah meluncurkan proyek yang saya handle dari NOL. Senangnya....langsung deh update CV LinkedIn sebagai "Key Achievement" hahahaaa....beberapa bulan kemudian, beberapa telepon dari perusahaan lain menawarkan interview, tapi ntah kenapa saya masih menikmati comfort zone ini, dan masih cinta ama perusahaan ini. Apakah loyalitas saya mulai terbentuk ??? Kalau teman saya tahu, bisa dihujat abis-abisan saya karena loyal !!
Meet Colleagues from Australia : Mike, Vincent, MJ, Dwayne, Craig
 
Christmas Pict @Central Park Mall, small gift from Craig

- Mulai ngegym untuk melatih pernapasan dan kekuatan jantung, tapi setelah beberapa bulan kok kayaknya gak ngefek yah ?? Meski demikian, saya harus tetap rajin datang minimal sekali seminggu, kalo gak...bisa disantet sama suami saya yang udah susah-susah bayarin hihihiiii....

- Bisa liburan bareng mami mertua, mami, papi, adek-adek ke Jakarta dan Bandung dengan budget sendiri. Walopun saya belum mampu menopang kebutuhan hidup mereka, cuma ini yang bisa saya lakukan. Dan ketika mami saya bilang bahwa dia menikmati liburan ini, rasanya saya juga ikut senaaaanngg...makasih Tuhan Kau masih ijinkan kami berkumpul dalam keadaan sehat.

Ke Ciater liburan akhir tahun 2013, berkabut bangettt....

- Have fun bareng teman-teman kantor. Snorkling ke kepulauan seribu, outing di Garut, jalan-jalan ke Gading walk, Food Festival, dll... meski kadang sedih karena beberapa di antara mereka resign, tapi kenangan itu akan selalu ada *kok jadi kayak lagu ya ??

Snorkling with colleagues @ Kepulauan Seribu

 
 
Company Gathering 2013 @ Kampung Sumber Alam Garut


- Memulai baby program, yang mana membuat kantong kempes dan belum kelihatan hasilnya. Semoga saja di tahun yang baru ini, kisah "How I Met Your Father" bisa memberikan kejutan-kejutan yang menyenangkan :)

- Pindah ke apartemen baru. Awalnya saya sangsi bisa tinggal di tempat baru ini, tapi ternyata bisa *kalo dipaksain* dan saya lega karena ternyata jauh lebih menyenangkan daripada apartemen lama.

Di awal tahun 2014 ini, saya ingin menetapkan beberapa resolusi yang, meskipun belum tentu terwujud tapi bisa jadi motivasi karena ada target untuk dicapai :)

- Meningkatkan saldo tabungan untuk : melunasi kredit mobil, investasi, bantuan modal usaha orang tua, kuliah S2 desain.

- Meneruskan baby program ke tahap lebih lanjut.

- Berani nyetir mobil sendiri ke mana-mana.

- Menyelesaikan salah 1 novel dan kirim ke beberapa penerbit


Selamat berjuang kawan !