Wednesday, 18 February 2015

New Year 2015 in Bandung - Part 1 : KAWAH PUTIH

*Gegara di rumah kontrakan ga pasang internet, dan ga ada sinyal WIFI, jadinya sekarang jarang ngeblog, postingan lama ini pun terpaksa harus antri sekian minggu baru bisa diupload.


Sebenarnya impian kami untuk mengakhiri tahun 2014 adalah dengan mudik ke Jawa Timur naik mobil sendiri, dan mampir ke kota Jogja serta Semarang.

Asik kayaknya kalo pergi berdua terus mampir-mampir ke kota yang dilewati untuk kuliner...
Apa daya, duitnya udah run out buat something else which is more important T___T

Alhasil, kami cuma berakhir tahun di Bandung, lagi-lagi.....
Iyah. Soalnya, Bandung itu destinasi wisata yang meski dikunjungi berkali-kali, tetap aja ada sesuatu yang baru yang bisa dikunjungi.
Apalagi kami yang ke sananya belum tentu setahun sekali, pasti masih buaaaanyyyaakkkkk banget tempat yang bisa dijelajah !

Kali ini, aku penasaran banget sama yang namanya Kawah Putih, yang sering jadi lokasi pemotretan pre-wed, jadi lokasi film cinta-cintaan, pokoknya memberikan aura romantisme.
Masalahnya adalah....di sana uap sulfurnya tajam, padahal aku kan harus menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, bisa-bisa ntar di sana pusing dan pengen pingsan.
Tapi, puji Tuhan semuanya berjalan lancar, pas di sana kondisiku sehat walafiat, bisa foto-foto selfi narsis, naik tangga juga kuat meskipun berhenti setiap 10 anak tangga.

Kronologinya begini...

31 Maret 2014

Berangkat pagi-pagi dari Jakarta dengan berbekal uang bensin, uang makan, pakaian secukupnya, dan tentu saja tabung oksigen !!

Sampai di Bandung lanjut ke arah Bandung selatan, Ciwidey, untuk menuju kawah putih.
Di tengah perjalanan, entah di daerah mana, kami berhenti di sebuah depot sederhana yang jual masakan Sunda untuk makan siang, aku ngidam pepes teri !

Menu Sunda itu sehat banget yah, isinya daun-daunan.....non kolesterol,
bandingin sama menu Jawa Timur yang walopun enak jugaaa....tapi isinya petis, jeroan, dll :D
 

Lalu kami melanjutkan perjalanan ke kawah putih.

Di gerbang depan, kami harus membayar Rp. 180.000,- untuk 1 mobil + 2 orang

Ini tiketnya mahal banget kalo aku bilang, soalnya fasilitas jalan rada rusak dan WC kurang nyaman


Di gerbang ini, biasanya turis yang naik bus berhenti dan melanjutkan ke kawah naik angkutan spesial, wahhh...lupa namanya tapi sejenis kolt dengan bagian samping terbuka, kalo rame-rame asik juga kali ya...

Lalu setelah menyusuri 5 km jalanan yang berliku yang agak rusak di beberapa bagian, kami sampai juga di kawasan kawah putih yang sebenarnya, tinggal parkir di parking land, lalu turun menyusuri tangga yang lumayan banyak, dan voilaaa....nikmatilah pemandangan romantis ! plus bau-bau sulfur yang mirip kentut itu.

Di lahan parkirnya, petugas sering menginformasikan bahwa wanita hamil dilarang turun sampai ke kawah. Petugas juga menginstruksikan kami supaya menggunakan masker karena uap sulfur sedang lumayan pekat.

\(^^)/ udah kayak pelem korea belon gan ?? #ngarep

Puas selfie, kami pun balik ke atas dan tepat saat itu, hujan mengguyur kawasan kawah putih.
Pas banget daahhh...coba kalo kesiangan dikit, pasti udah gak bisa turun akibat ujan :)
Di dalam mobil, sambil megap-megap akibat capek naik tangga, aku langsung menikmati oksigen pake selang kesayangan yang selalu setia masuk ke goa upil hahahaaa....

Perjalanan pulang menuju Bandung diiringi hujan lebat dan macet di daerah KOPO.

Untung aja si biru masih mampu menerjang banjir....padahal motor yang di sebelah kiri kami udah oleng akibat kena arus banjir...

Akhirnya kami sampai di hotel Grand Sovia di depan stasiun pukul 19:00.
Kami mendapatkan voucher makan malam (horeee...ga perlu keluar ujan-ujan cari makan) karena ada acara New Year's Eve !

1. tetap semangat naik tangga, 2. Si Oksi yang setia menemani
3. Dinner @ hotel ada live band, 4. Besoknya di roof pool mini...maunya kayak MBS, sayang viewnya ga banget kakakakaaa....

Setelah mandi dan istirahat bentar, kami turun untuk makan malam, di sana udah ada band yang lagi nyanyi2. Sayangnya menu makan malamnya standard banget, yahhh...maklum sih karena ini hotel budget. Kami gak menghabiskan detik-detik tahun baru di sini karena bosan, akhirnya kelar makan kami balik ke kamar. Suami udah tepar duluan, jadinya aku nonton TV sambil nungguin kembang api dari jendela kamar.

Ternyata oh ternyata.....

Tidak semeriah Jakarta...

Bahkan di sekitar hotel tidak nampak jedar-jedor yang terlalu banyak.
Kayaknya tahun baruan di Indonesia, paling semarak dan hingar bingar...ya...di Jakarta.

Dan aku pun mengakhiri tahun 2014 dengan berdiri di depan jendela lantai 6,
melihat gebyar cahaya warna-warni di kejauhan,
merasa sendiri,
dan tenggelam dalam rasa rindu pada keluargaku di Surabaya....


To be continued....


*New Year 2015 in Bandung - Part 2 : BRAGA WALK


0 comments: