Tapi, kadang pengen juga berteriak, "Why God, Why ?"
kayak kucing di bawah ini.......
Saya melihat ke depan, dan menyadari bahwa kedua orang tua saya sudah tidak muda lagi. Sedangkan adik bungsu saya baru masuk kuliah.
Saya melihat ke belakang, dan menyadari bahwa memang keluarga kami selama ini tidak pernah mendapat gelar "kaya secara materi", namun kami tetap bersyukur karena manakala kami sedang butuh, rejeki itu selalu diberikan tepat pada waktunya.
Dan saya melihat saat ini, di mana keluarga saya sedang sangat, sangat, sangat terpuruk. Dan saya cuma bisa berdoa, tanpa bisa membantu apa-apa.
Uang bulanan yang saya sisihkan buat mereka tidak ada artinya, sementara saya sendiri masih struggle dengan kebutuhan sehari-hari (dan bayar cicilan heheheeee....)
Saya sebagai anak sulung malah tidak memberikan kontribusi apa-apa, di saat keluarga saya sedang sangat terpuruk, sementara bantuan itu malah datang dari adik perempuan saya yang sedang susah payah menabung juga untuk masa depannya.
Saya merasa tidak berguna.
Saya takut membuang impian dan cita-cita saya, bahkan dalam hati kecil saya menolak.
Tapi, apakah pantas jika saya, sebagai anak sulung, menutup mata pada keadaan yang sepertinya sudah terpampang di depan mata kami semua ??
Why God, why ?
1 comments:
i hope everything alright buyik :)
Post a Comment