Rasa syukur yang begitu dalam dan terima kasih yang susah diungkapkan dengan kata dalam doa apalagi dalam blog ingin saya sampaikan pada Tuhan Yesus yang telah mendengarkan doa saya, dan Bunda Maria yang telah turut mendoakan saya.
Saya berterima kasih karena orang tua saya diberi jalan dan kemudahan tepat pada waktunya sehingga bisa membiayai uang masuk Universitas adik bungsu saya yang mana biayanya tidak kecil. Benar-benar deh...Tuhan memberikan tidak lebih cepat atau lebih lambat, tetapi TEPAT WAKTU.
Lalu, cerita mengenai saya sendiri. Betapa kesabaran dan penantian selama setahun ini akhirnya terbayar sudah dengan kehadiran sebuah mobil yang sebentar lagi akan dikirim ke Jakarta.
Memang mobil ini bukan mobil baru, istimewa, harga selangit, kinclong, blink-blink dan bisa membuat penumpangnya bangga setengah mati. Mobil ini cuma mobil sedan biasa, yang diproduksi tahun 2003 alias umurnya sudah 10 tahun dan teknologinya tidak secanggih mobil-mobil sekarang. Beruntung, pemilik sebelumnya merawat mobil ini dengan baik sehingga meski usianya cukup tua, tetapi mobil ini masih terlihat sehat walafiat.
Meski mobil ini cuma sedan tua, tapi saya sangat berterima kasih pada Tuhan. Karena saya boleh memilikinya dari hasil keringat sendiri. Mobil ini tidak jatuh dari langit, tidak dibelikan orang tua, tidak dipinjami oleh kantor, tidak diberikan secara cuma-cuma oleh orang lain, tetapi hasil dari kesabaran menabung se-sen demi se-sen, dan tentunya atas ijin Tuhan.
Saya tidak akan lupa setahun lalu, ketika saya membulatkan tekad untuk memiliki mobil ini. Meskipun suami saya bilang menabung dengan persentase sekian dari gaji cukup berat, tetapi saya tidak peduli. Bulan demi bulan kami jalani seperti komitmen awal tahun. Godaan juga datang bertubi-tubi, di saat teman-teman bisa pelesir ke Bali dan luar negeri atau nonton konser dengan tiket harga jutaan atau beli hape baru, saya dan suami harus menahan keinginan jalan-jalan demi menabung. Padahal kan suami istri yang belum dikaruniai anak seharusnya banyak-banyak refreshing biar gak stress dan gampang bikin anak hahahahahaaa.....
Kadang-kadang, tidak jarang juga terjadi percekcokan yang disebabkan misi menabung gila-gilaan ini karena beda prinsip. Menurut suami, untuk menambah tabungan, kami harus semakin berhemat, menurut saya untuk menambah tabungan justru pendapatan kita harus ditambah, alias punya passive income. heheeee....seperti analogi gelas berisi 1/2 air, suami saya berpikir, "Gelas ini setengah kosong". Sedangkan saya berpikir,"Gelas ini setengah isi".
Sebagai manusia biasa, sering juga saya merasa iri pada orang-orang atau pasangan muda yang sepertinya tidak harus se-struggle kami. Yang sudah diberi rumah oleh orang tuanya, sudah diberi mobil, tinggal meneruskan bisnis keluarga, sehingga yang perlu dipikirkan mereka cuma "bikin anak" saja. Tidak perlu repot-repot memikirkan materi. Tapi kalau melihat ke atas terlalu lama ya bakal capek juga. Melihat ke atas perlu untuk motivasi, tapi kalau pikiran sudah menjurus ke iri, saya perlu sekali orang yang mengingatkan saya untuk melihat ke bawah. Betapa banyak juga orang-orang maupun pasangan yang tidak seberuntung kami berdua. Yang harus berjuang lebih keras lagi dan menghadapi cobaan yang jauh lebih berat. Seharusnya kami bersyukur atas semua yang kami punya.
Jadi, ini bukan akhir perjuangan. 1 wish list sudah terpenuhi di akhir tahun 2012. Masih banyak wish list yang lain yang harus dikejar ketika kita masih muda dan diberi kesehatan. Kalau teman saya woro-woro di facebook mengenai resolusinya di tahun 2013, saya cukup woro-woro di blog ini. Resolusi saya ya...semua yang ada di wish list heheheee....
Mari mengejar impian, dan semoga Anda selalu dalam berkat Tuhan, amin.
Nangkring di depan rumah mertua @ Malang
2 comments:
congrats for your new car!
lebih bangga atas hasil sendiri daripada hasil orang lain :)
cobain mobil baru duoooonksss :P
wakakakaa.....ntar katanya si fico mau ngajak pergi bareng naik CIVIC 2012-nya :)
Post a Comment