Friday, 20 December 2013

There's A Place Called Home

Pindah rumah ??

Rrr...sebenarnya bukan. Tapi sebenarnya iya.

Karena dalam Bahasa Indonesia, terjemahan untuk "house" dan "home" sama, RUMAH. Jadi agak rancu untuk menjelaskan bahwa "There's A Place Called Home" is not "There's A Place Called House"

Yep, I move to a new place which is not a landed house, but an apartment unit. Secara keamanan, tempat parkir, tempat makan, kualitas bangunan, kualitas layanan, semuanya lebih memuaskan daripada apartemen lama. Yang gak memuaskan cuma biaya sewanya jauh lebih mahal, dan jalan ke kantor jadi lebih jauh untuk ukuran anak manja dan males kayak saya :)

Jadi kalo sebelumnya saya bisa bangun jam 7 teng, sekarang saya harus bangun jam 6.30, 6.45, atau mungkin 6.15.

Ini beberapa penampakan rumah barunya...

kolam renangnya....belum sempat nyobain T_T

waktu masih kosong ^_^

waktu ada badai di kejauhan.....


Pindahan di bulan Desember, tiba-tiba keinget sama lagu-nya Christmas Carol yang 1 ini. Langsung deh kebayang kalo someday punya rumah sendiri, bukan ngontrak, dengan perabotan yang lebih lengkap dan gak ala kadarnya seperti sekarang, ada pernak-pernik Natal, ada pohon natal, dan tentunya....anak-anak  >_<

 There's a place called home
 I can almost see, with a red front door, and
 A roaring fire, and a Christmas tree.
 Yes, a place called home
 Full of love and family,
 And I'm there at the door
 Watching you come home to me.

 Through the years
 I'll recall this day

 In your arms
 Where I finally found my way

 To a place called home
 And a life for two

 You'll have everything
 You could ever want

 All I want is you

 And a place called home
 You and I will always be

 In the dark of the night
 Let your heart come home
 To me


 Through the years
 I recall this day

 In your arms
 In your arms
 When I finally found my way

 To a place called home
 And to life with you
 Where the days are long
 And the love is strong
 And the dreams are true
 And the dreams are true

 To a place called home
 You and I will always be

 Always be
 In the dark of the night
 Let your heart come home
 To me


 To the place in my heart
 Where you're always home
 With me


Friday, 6 December 2013

Antara Jujur, Polos, dan Straightforward

Kalau ada temen aku yang bilang, "Ya ampunnn....kamu jujur banget sih !"
atau "Kamu paling gak bisa bohong ya ? Jadi orang kok polos banget !"

Sebenernya aku sudah nggak kaget lagi.

Yap, aku udah tau dan sadar sepenuhnya sama sifatku yang satu ini.
Jujur aja, aku paling gak bisa nahan apa yang ada di pikiranku. Rasanya kalo gak diutarakan, aku bisa mati gak tenang. Dan...parahnya, makin akrab aku dengan seseorang, makin jujurlah aku mengutarakan apa yang aku pikirkan.

Jadi, gak heran kalo kadang beberapa di antara temen aku merasa tersinggung, ngambek, atau marah. Ada yang semenit, ada yang beberapa jam, ada yang berbulan-bulan, dan ada yang bertahun-tahun alias kita udah gak temenan akrab lagi. See ? From "bestfriend" become "acquaintance" !

Tapi banyak juga kisah lucunya.

Misalnya waktu mantan kolegaku berinisial J mengambil jajanan dan persediaan makanan punya orang lain, seakan-akan dia ikutan beli - padahal mah enggak hahahaha - aku langsung bacot dengan nada polosku yang paling ajib mengutarakan pertanyaan retoris kenapa kok dia gak sungkan-sungkan ambil jajanan itu. Dannn....ternyata efeknya lebih dasyat daripada perkiraanku ! Aku pikir dia bakal cuek aja, ternyata dia merasa "Mak JLEB" hahahaa....
Untungnya dia gak marah dan langsung sadar diri. Soalnya yang jajanannya diambil ikhlas sih...jadi buat apa marah-marah ? heheeee...

Kejadian lucu lain, kalo diceritain satu-satu bakalan panjang, jadi aku tulis poin-poinnya aja :

- Sama orang di kantor yang suka bluffing tentang gaji, aku sindir aja kenapa dia mau pindah ke perusahaan yang ngasi gajinya kecil
- Sama orang yang bau ketek, aku suruh aja orang lain cium keteknya --> yang mengagetkan, korbannya beneran ada ! Seperti apakah baunya ? Wallahu a'lam pembaca.....
- Sama orang yang mukanya jutek melulu, aku sukurin
- Sama orang yang ngaku toketnya besar, aku lemparin beha-nya yang berbusa tebal, lumayan ada bahan bully-bully soalnya sebelum itu aku yang selalu dibully olehnya alias dia suka remes-remes tetek orang. NYEBELIN BANGET !!

Tapi gak semua tindakan straightforward-ku berakhir menggelikan, ada juga yang berakhir tragis.

Waktu SMP masa-masa ababil, aku bertengkar sama bestfriend sejak SD, dan kami pun gak saling bicara selama berbulan-bulan. walaupun akhirnya aku minta maaf, tapi hubungan kami sudah gak bisa kayak dulu lagi.

Belakangan ini juga karena teguranku sama seorang temen, dia jadi diemin aku. Mungkin untuk selamanya tapi mungkin juga tidak. Wallahu a'lam.... Yang jelas aku sudah pernah inisiatif mengajak komunikasi, tapi gak ditanggepin. Ya sudah, aku gak akan mengemis-ngemis kayak suamiku. Soalnya sebelum itu, suamiku juga sempat gak enakan sama orang tersebut, tapi suamiku ngalah dan mencoba berkali-kali berkomunikasi lagi. Sayangnya, ego-ku jauh lebih tinggi dari suamiku, jadi apa yang dilakukan suamiku itu gak akan pernah aku lakukan.

Tapi, jika ditelusuri lebih lanjut lagi, gak semua yang aku pikirkan, serta merta aku ungkapkan.

Misalnya nih...

Ada temen kuliah S2 yang sukanya pamerrrrr melulu, mungkin karena dia merasa kaya. Beliin kado ultah maminya berlian, dipost di fesbuk. Beli ini beli itu punya ini punya itu dipamerin melulu. Okelah...bilang aja aku sirik karena tak mampu haahaaa....tapi yang bikin aku gregetan banget, pernah suatu kali dia mau nyumbang panti asuhan, foto sumbangannya diupload di Instagram. Emang sih itu harta dia, bukan urusan aku. Tapi rasanya pengen banget komen gini :
"Menyumbang itu baik, tapi alangkah lebih baiknya kalo kebaikan yang kita lakukan gak di blow-up. Kalo gak gitu, apa bedanya kita dengan orang Farisi dan Saduki ? Biarlah hanya Tuhan yang tau ketulusan hati kita"

Yah, tapi hal itu gak aku lakukan, karena kemungkinan dia tersinggung LEBIH BESAR daripada kemungkinan dia mengamini.

Peristiwa lain, ada orang yang hobiiiii banget kirim gambar cewek-cewek sexy dan cantik ke contact bbm dia, termasuk ke bbm nya suamiku. Soalnya aku kan suka iseng baca-baca bbm suamiku, jadinya aku sering liat kelakuan temennya yang suka kirim gambar-gambar cewek. Aku pengennnn banget bilang gini :
"Kamu udah bosen yah sama cewek kamu ? Katanya sayang, tapi masih memimpikan cewek laen. Kasian aku sama cewekmu !"

Yahhh...tapi itu juga gak aku lakukan. Seberapa pun memuakkannya sikap cowok itu, aku tetap mengasihani dirinya.

Itulah sebabnya postingan ini muncul, karena seperti yang aku bilang sebelumnya, kalo gak diutarakan aku bisa mati gak tenang. Jadi daripada mengendap berjamur, lebih baik aku utarain di blog aja heheheheee....

Kira-kira siapa lagi ya yang bakal jadi korban kalimat "polos" ku ?

*wink-wink*