Monday 18 March 2013

Simpati & Empati

Di post sebelumnya, saya sempat menuliskan upaya untuk refleksi diri. Sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan daripada sekadar menulis atau berucap, namanya juga manusia kan ?

Apakah kita boleh puas dengan memberikan lembaran 100 ribu kepada manula miskin, padahal harta kita berjumlah milyaran ? Apa kita boleh puas dengan menyumbang jutaan rupiah dan jadi donatur tetap sebuah panti asuhan padahal harta kita puluhan milyar ?

Yang berlebih memang sudah seharusnya dan sewajarnya memberi kepada yang kurang mampu, tidak ada yang perlu dibanggakan. Toh, harta yang diberikan itu sebenarnya cuma titipan Tuhan. Tuhan mungkin menganggap kita mampu mengelolanya dan mengharapkan supaya kelebihan itu juga disalurkan untuk yang lain. Bersimpati memang mudah, apalagi kalau kita sampai bingung mau buang uang ke mana.

Tapi kalau berempati ?



0 comments: