Wednesday 2 January 2013

Life Changes, Friends Don't

Di tahun 2012 ini, banyak sekali teman kantor yang resign, karena berbagai alasan. Mulai dari yang jenuh sama pekerjaan, mau melanjutkan bisnis keluarga, mau kawin, mau fokus S2, mau mencari tantangan di luar, mau usaha sendiri, mau cari gaji yang lebih besar, de el el.

Saya sendiri, sejak lulus dari kuliah sampai saat ini sudah berpindah tempat kerja sebanyak 4x. Sudah capek juga bikin surat resign, surat lamaran, apalagi update portfolio.

Setiap tempat kerja, selalu ada poin minusnya. Tidak ada yang benar-benar memuaskan bagi saya. Tapi tentu saja juga ada poin plusnya. Kan hidup itu harus seimbang, ada negatif, ada positif. Saya pernah kerja di tempat yang bos-nya gendut dan galak, semua pegawai takut pada bos-nya. Kalo pake komputer, gak bisa internetan. Bosnya gamau tau tuh kalo graphic designer juga butuh browsing buat cari ide-ide dan referensi. Jadi, kalo mau internetan ya pakai komputer marketing yang cuma bisa dipake beberapa menit.
Kalo mau tidur atau mata merem boro-boro, karena ruangannya disekat pakai kaca dan bos bisa muncul sewaktu-waktu berhubung rumahnya ada di atas. Kalau pulang tenggo dikomentarin, padahal kalo telat potong gaji. Bekerja under pressure, itu istilah yang cocok untuk perusahaan itu. Sebagai fresh-grade yang sebelumnya belum pernah bekerja selain kerja praktek, tentu hal ini cukup membuat saya shock. Karena di tempat saya kerja praktek, bos-nya baik dan suasana kerja menyenangkan. Akhirnya saya cuma bertahan selama 6 bulan di sana, dan memutuskan hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studi, pengen S2 cing !! Meski kerja di perusahaan tersebut banyak negatifnya, tetap ada kenangan manis dan lucu bersama teman-teman seperguruan.

Sesampai di Jakarta, saya berkenalan dengan teman-teman S2 binus yang lumayan membuka wawasan dan channel. Beberapa bulan pertama, saya hanya menggantungkan kebutuhan sehari-hari pada uang saku dari orang tua. Tapi lama-kelamaan, saya merasa menjadi beban bagi mereka. Saya sudah lulus S1, seharusnya sudah bisa cari duit sendiri. Sementara orang tua saya masih harus menanggung biaya kuliah dan sekolah 2 adik saya. Akhirnya saya putuskan untuk melamar kerja di Jakarta ini, dan berhasil diterima di salah satu perusahaan game online. Gajinya tidak besar, tapi lumayan buat menghidupi saya sendiri daripada saya terus meminta orang tua. Di titik inilah, saya benar-benar lepas dari supply orang tua. Saya merasa senang bekerja di perusahaan ini meskipun gajinya kecil untuk standard Jakarta dan hari Sabtu masuk. Semua yang bekerja di situ adalah gamer, jadi setiap pulang kerja selalu ada pertandingan DOTA, termasuk manager saya sendiri ikut kecanduan heheheeee.....
Setahun pertama saya lalui dengan riang gembira, lalu memasuki 1,5 tahun saya merasa jenuh dengan pekerjaan yang itu-itu saja. Apalagi kantor perusahaan yang pindah dari gedung di tengah kota ke ruko terpencil membuat mood kerja meredup, ditambah lagi frekuensi main DOTA yang semakin dibelenggu oleh bos - padahal saya kan belum jago, gelar MONSTER KILL aja belum bisa apalagi BEYOND GODLIKE !!!

Lalu kesempatan dan keputusan untuk resign muncul setelah saya lulus S2 dan ditawari oleh teman untuk bekerja di perusahaannya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Dengan tawaran gaji yang 30% lebih besar, tentu saya jadi ngiler dot com. Belum lagi lokasi kantornya di Menara BCA, persis di depan bundaran HI, what a prestigious place to work hahaaa....
Ternyata impian dan bayangan tak seindah kenyataan. Again. Di kantor ini, ada lagi yang namanya bos nyebelin. Kalo di pekerjaan pertama saya seorang om gendut, kali ini seorang tante centil. Setau saya, di perusahaan itu ga ada yang suka sama tuh tante, termasuk teman saya sendiri yang mana adalah komisaris perusahaan. Tapi karena tante centil itu adalah istri pemegang saham, jadi walopun dia ga pintar, tetap aja bisa duduk di kursi Vice President tanpa bisa didepak. Itu satu hal, dan hal lainnya adalah bidang pekerjaan dan suasana kerja. Ternyata kerjaan saya banyak berhubungan dengan administrasi, yang mana tidak ada lagi software-software ADOBE di komputer saya, tidak ada lagi desain, hanya ada angka dan tulisan. It's so stressful !! Lalu ada 2 kelompok kerja, front office dan back office. Saya sebenarnya kurang suka dengan kelompok front office, dan cenderung bergaul dengan kelompok back office. Dan ternyata entah kenapa, 2 kelompok ini juga tidak bisa berbaur. Jika kelompok front mengadakan acara, kelompok back tidak mau ikut, begitu juga sebaliknya. Akhirnya saya cuma bertahan di perusahaan ini selama 4 bulan. Tadinya cuma mau 3 bulan lalu kabur, tetapi saya merasa tidak enak pada teman saya yang adalah komisarisnya, saya tidak ingin hubungan kami menjadi buruk karena saya kabur dan mempermalukan dia, akhirnya saya diperpanjang 1 bulan. Dalam 1 bulan terakhir itu, bisa dibilang saya jarang masuk karena sibuk interview hahahahaa.....

Di perusahaan tempat saya bekerja saat ini, bisa dibilang hal negatif dan positifnya lebih banyak positifnya, jika dibandingkan perusahaan-perusahaan sebelumnya. Pertama, bos-nya baik dan pintar, bisa menjadi teladan bagi bawahannya. Bidang pekerjaan sesuai dengan skill dan minat. Teman-teman dan suasana yang menyenangkan. Poin minusnya cuma gaji. Yahh...tapi kalo dipikir-pikir lagi, sebagai karyawan saya gak akan pernah puas dengan gaji. Yang bisa memuaskan kita adalah jika kita bekerja sendiri sebagai pengusaha dan penghasilan ditentukan oleh kita sendiri. Karena itu saya berharap, bisa memiliki usaha sendiri di tahun-tahun berikutnya entah kapan, karena saya sudah capek pindah-pindah kerja dengan berbagai alasan. Saya harus berhenti di 1 titik dan fokus, daripada loncat-loncat kayak kutu.

Dulu setiap kali saya resign, saya merasa sedih karena meninggalkan teman-teman yang sudah akrab. Dan setelah beberapa bulan, berkenalan dengan orang baru membuat jarang kontak dengan teman-teman lama, karena sibuk dengan hal baru dan teman baru. Saya berharap teman-teman saya yang resign meninggalkan saya di perusahaan ini bisa tetap menjaga kontak dan suatu hari nanti bisa reuni lagi.

LIFE CHANGES, FRIENDS DON'T
 


Dedicated to all my ex-colleagues and ex-colleague soon to be : 
Dina, Rossa, Jun, Pras, Pak Alex, Bu Yuli, Lily, Bengky, Rizki, Sianne, Franky, Simon, Nita, Budi Anduk, Andreas, Patrick, Vivi, Susan, Vina, Suwandi, Dhini, Koento, Fani, Andini, Rere, Diko, Anggita, Lia "Cila", Jessica, Ko Bro, Oka, David ?, Niken ?, Mbak Tri ?, Wening ?, Liswandi ??


2 comments:

Lia Harahap said...
This comment has been removed by the author.
Lia Harahap said...

Buyiiik love you :)
Surely, I won't ever forget bout our friendship! Gonna invite you when I get married (that's your worry when I said I'm gonna leave the office ;P)