Wednesday 14 January 2009

I'm Proud to be a Christian Catholic

Saya menulis posting ini tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun, jadi bila ada pernyataan yang berkesan offensive terhadap suatu pihak, saya mohon maaf dan tidak bermaksud demikian karena Saya menulis sebagai individu yang bebas dan merdeka terhadap iman yang kelak saya pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

Saya menulis tanpa paksaan.
Saya tidak ingin berpromosi.
Saya tidak ingin mempengaruhi.

Saya hanya ingin mengungkapkan pengalaman rohani akan kasih Bapa yang begitu besar. Amen.

Bulan ini, ada 2 orang yang saya kenal meninggal dunia. Yang pertama teman kos, yang kedua istri bos saya. Keduanya adalah orang yang telah menerima Yesus.

Sehari setelah menghadiri layatan di rumah duka istri bos, saya mengabarkan berita duka ini pada salah seorang teman kuliah saya, seorang Kristen non-Katolik, bahwa saya telah mendoakan istri bos saya itu, serta merta dia langsung menjawab, "Lho kenapa mendoakan orang mati ? Doakan saja keluarga yang ditinggalkan, yang masih hidup !"

"Ya.....saya juga mendoakan mereka tentu"

Saya tertegun.
Wah, saya benar2 lupa kalau teman saya itu tidak mempercayai doktrin "Api Penyucian" yang berarti bagi dia, orang mati tidak berurusan lagi dengan orang hidup. Hanya ada surga dan neraka. Tidak ada api penyucian.

Malamnya saya browsing di internet dengan keyword Api Penyucian, dan menemukan banyak sekali thread yang membahas. Yang paling saya sukai adalah diskusi mengenai AP di forum ini :

Purgatori

Selain link di atas, masih banyak link2 lain yang juga membahasnya. tetapi saya paling terkesan oleh pembahasan dari orang bernickname Deogratia, yang menurut saya sangat jelas, alkitabiah, dan sesuai dengan iman Katolik.

Menurut saya, pembahasan mengenai perbedaan doktrin dan dogma tidak akan selesai sampai pada akhir zaman. Ada yang ngotot mempertanyakan ke-alkitabiah-an suatu doktrin, seakan dia telah mempelajari Kitab Suci selama beribu-ribu tahun, seakan dia mengenal sekali siapa itu Yesus, padahal sesungguhnya baru saja mendalami Kitab Suci selama beberapa tahun. (Yoh 21:25)

Namun, saya percaya pada iman mula-mula. Iman yang berdasar pada ajaran para rasul yang menjadi saksi hidup Kristus, apostolik, iman yang terus diserang dan digoyahkan, namun iman itu semakin kuat dan bertumbuh dan alam maut tidak akan menguasainya.

Saya bangga menjadi orang Kristen Katolik, menjadi bagian dari Gereja yang hidup, yang bukan hanya sebagai sarana, tetapi merupakan perpanjangan tangan Allah dalam karya penyelamatan.

Seandainya doktrin atau ajaran Gereja Katolik diserang, dipertanyakan dan dianggap sesat, saya ingin Roh Kudus tetap menuntun saya untuk introspeksi diri, dan saya yakin dapat menemukan kebenaran di dalamnya. Sehingga saya yang cupu iman ini bisa tetap setia.

Saya akan tetap mendoakan arwah orang mati, meski sebagian orang menganggap hal itu tidak perlu. Justru saya sangat bersyukur karena Gereja Katolik mengajarkan demikian.

Saya tidak dapat membayangkan jika kelak salah seorang yang saya cintai meninggal, dan saya tidak mendoakannya SAMA SEKALI supaya dosa dia diampuni. Kejam sekali !!

Bagaimana mungkin kasih yang besar di dunia bisa terputus begitu saja setelah kematian ?
TIDAK. Saya percaya kasih tidak terikat oleh ruang dan waktu.

Kalau saya dapat memberikan kasih pada yang masih hidup, saya pun dapat mengirimkan kasih pada yang telah mati.

Saya juga adalah orang yang banyak berdosa, seorang manusia biasa, saya tidak akan menganggap diri saya SEDEMIKIAN TINGGI untuk tidak perlu menerima doa orang lain setelah saya mati. Semakin banyak doa dari Anda semakin baik, kita kan ga tahu kapan Tuhan akan memanggil :)

1 comments:

Robert Ravenheart said...

Ah, sepertinya saya bisa menebak siapa mitra diskusi Anda tersebut, hehe. Memang kalau sudah menyangkut agama, selalu akan ada perbedaan yg tdk pernah bisa disatukan. Yg satu berusaha mempertahankan tradisi, satunya berusaha keluar dan mendobrak tradisi. Jika belajar dari sejarah, kita bisa memahami alasan mengapa yang satu ini berusaha menanggalkan atribut2 tradisi itu.

Menurutku sepanjang kt hanya sebatas menghormati dan mengenang org2 yg meninggal, itu sah-sah saja. Yg penting jangan sampai kebablasan, misalnya sampai mengadakan kontak pembicaraan dgn arwah, berdoa meminta berkah pada orang yg meninggal (bkn kepada Tuhan), dsb.

Be proud just the way you are.